Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah melalui proses tarik ulur yang panjang dengan Kemenpora, Sirkuit Sentul dianggap tak layak gelar MotoGP. Pemerintah akan segera mencari alternatif penggantinya.
Keputusan ini diambil setelah rapat terbatas, 11 Januari 2016, bersama Presiden RI Joko Widodo. Dalam kesempatan tersebut Presiden pun menyampaikan agar ajang MotoGP ditinjau ulang.
Menurut Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto, istilah tinjau ulang bukan berarti Indonesia batal menjadi tuan rumah MotoGP 2017-2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya ditinjau ulang dengan harapan supaya pilihan tempatnya lebih pasti," kata Gatot kepada para awak media di Kemenpora, Rabu (27/1).
"Dan di luar Sentul, pilihannya adalah GBK (Gelora Bung Karno), yang kedua Palembang, dan yang ketiga tempat lain.
The show must go on, MotoGP tetap jalan tapi tempatnya tidak di Sentul."
Gatot menyampaikan masih akan memikirkan caranya menggelar MotoGP di kawasan GBK, mengingat tingkat kesulitan yang tinggi. Kemenpora pun sudah menjalin komunikasi dengan Gubernur Selatan Selatan Alex Noerdin sebagai opsi lain.
Palembang, ucap Gatot, memang menjadi salah satu opsi karena lahan kosong yang terdapat di sana adalah Barang Milik Negara (BMN). Rencananya, di sana akan dibangun sirkuit balap motor.
"Kemudian apakah 1 tahun cukup? Itu sangat cukup. Kalau menggelar MotoGP di Jawa Barat, saya tidak tahu. Belum bisa dipuikasikan," ujar Gatot.
Gatot mengaku sudah menginformasikan perubahan venue MotoGP kepada operator MotoGP, Dorna, sejak pekan lalu. "Dorna sudah tahu, Nanti masih akan ada pembahasan lebih lanjut."
Meski demikian Kemenpora tetap mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto. "Tinton sudah kerja keras dan jelas kami menghargai Pak Tinton. Tetapi kalau ada kendala aturan siapa yang menanggung risiko?" Dari awal sebenarnya kita berharap di Sentul tapi ternyata setelah disimulasi anggarannya mentok," ujar Gatot.
Hingga kini pihak Sentul belum mau menanggapi lebih lanjut terkait kebijakan yang dikeluarkan Kemenpora. "Kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut. Sabar dulu, nanti akan kami hubungi kembali," kata Lola Moenik selaku General Manager Sirkuit Internasional Sentul.
(jun/jun)