Jakarta, CNN Indonesia -- Menpora Imam Nahrawi berharap kedatangan duo pebalap Repsol Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa ke Indonesia pada tahun depan tidak hanya sebatas tujuan komersil. Tetapi, turun di ajang MotoGP yang diselenggarakan di Indonesia.
Kunjungan Marquez dan pedrosa ke Jakarta kali ini hanya sebatas ikon peluncuran motor Honda CBR terbaru keluaran Astra Honda Motor Indonesia.
Puncak acara peluncuran produk otomotif yang diselingi jumpa penggemar akan digelar di sirkuit Sentul, Minggu (14/2). Namun sehari sebelumnya, pihak penyelenggara menghelat acara ramah tamah dengan Menpora dan awak Media di kawasan Kuningan, Jakarta, sabtu (13/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, dua pebalap Honda itu ikut melakoni partai eksebisi futsal dengan Menpora. Bahkan, Imam sempat mencetak dua gol dalam laga hiburan dengan manajemen Honda itu.
"Kepada Repsol Honda Team Indonesia saya harap ini dapat memotivasi kepada kalian untuk bisa mengembangkan bakat (pebalap Tanah Air) dan kemampuan agar bisa mengikuti MotoGP ke depan," kata Imam dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (13/2).
Tak ketinggalan, Menpora juga melakukan sosialisasi terkait rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah gelaran MotoGP 2017.
"Saya tadi sampaikan bahwa setelah ini Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP. Tolonglah datang kembali dan berpartisipasi dengan baik. Tolong motivasi juga pebalap Indonesia untuk menjadi seperti kalian," ujar Imam.
Meski demikian, status Indonesia sebagai salah penyelenggara MotoGP masih belum jelas. Hingga kini, Indonesia masih berkutat soal masterplan dan kontrak.
Dorna Sport selaku operator MotoGP memberikan tenggat waktu tambahan hingga Juni 2016. Jika lewat dari batas waktu itu, maka mimpi Indonesia untuk gelar MotoGP 2017 kandas.
“Pertama kita menunggu para pihak yang sedang merencanakan pembangunan sirkuit baru yaitu di Jakarta, Surabaya, Bali, Palembang, dan Jawa Barat, dan inipun harus ketat mengingat tenggat waktu yang diberikan Dorna. Opsi kedua adalah dengan menggunakan sirkuit yang sudah ada dengan melakukan berbagai penyempurnaan, dan ini tidak menggunakan APBN," jelas Menpora.
(jun)