Jakarta, CNN Indonesia -- Bos Formula 1, Bernie Ecclestone, mengatakan ajang jet darat ini kini berada di titik terendah dalam sejarah. Pengusaha asal Inggris itu bahkan menyatakan dirinya sendiri tak mau menyaksikan Formula 1.
Eccleston dengan sengaja menyampaikan pendapatnya itu pada hari pertama uji coba F1 musim baru di Katalonia untuk menarik perhatian dunia.
"Saya tidak akan mengeluarkan uang saya untuk membawa keluarga saya menyaksikan balapan. Tidak mungkin," kata Ecclestone dalam wawancara ekslusifnya dengan
Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa gunakanya menyaksikan jika Anda sudah tahu hasilnya -- dan para petaruh sudah tahu, mereka tidak bodoh -- bahwa Lewis Hamilton kemungkinan besar akan memenangkan posisi
pole dan kemungkinan besar memenangi balapan, dan anggota tim Mercedes lainnya pasti berada di podium?"
Pemegang hak komersil F1 itu mengatakan bahwa akar segala permasalahan terletak pada sistem pengambilan keputusan yang ia kenalkan tiga tahun lalu. Sistem tersebut membuat Ferrari dan Mercedes memilik hak veto terhadap usulan peraturan.
Kedua pabrikan ini adalah pemasok mesin bagi delapan dari total 11 tim di Formula 1. Dan tim-tim yang menggunakan mesin Ferrari atau Mercedes jarang sekali mengambil keputusan bertentangan dengan keinginan kedua pabrikan itu.
Peraturan baru biasanya diputuskan di Komisi F1, badan yang terdiri atas 26 anggota. Suatu keputusan membutuhkan adanya 18 suara, sehingga baik Ferrari maupun Mercedes biasanya punya pengaruh besar pada hasil akhir keputusan.
Pengaturan seperti ini akan berlangsung hingga 2020 nanti.
"Hal seperti ini biasa dikenal sebagai kartel dan kartel itu ilegal. Kami menjalankan sesuatu yang ilegel. Selain itu, kami juga anti-persaingan."
Ecclestone kemudian menyoroti peran Jean Todt, presiden FIA (Fédération Internationale de l'Automobile), yang menurutnya terlalu takut untuk mengambil keputusan menyelesaikan masalah ini.
"Jean kini menjadi seorang diplomat. Ia melakukan tugas yang sangat bagus mempromosikan keamanan di jalan, tapi ketertarikannya di Formula 1 murni karena ia adalah seorang presiden FIA."
"Ia tidak ingin melakukan apapun yang mungkin mengganggu kestabilan hal-hal yang ia inginkan di PBB (merujuk pada Todt yang dipilih sebagai Duta Keselamatan di Jalan Raya oleh PBB). Ia harus tetap melaksanakan tugas-tugasnya di tempat lain, tapi serahkan tugas Formula 1 pada orang lain."
(vws)