Infantino, Capres FIFA Misterius dari Eropa

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 10:42 WIB
Nama Gianni Infantino baru mencuat setelah Michel Platini tersandung kasus. Hingga saat ini, motif pencalonannya pun masih dipertanyakan.
Gianni Infantino adalah Sekretaris Jenderal UEFA yang mencalonkan diri menjadi presiden FIFA. (REUTERS/Mike Hutchings)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi satu dari lima kandidat presiden baru FIFA di Kongres Luar Biasa, 26 Februari, Gianni Infantino bisa dikatakan sebagai kandidat yang misterius.

Pria berlatar belakang pengacara itu jarang mengutarakan pandangannya di publik. Infatino yang kini masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal UEFA bahkan terlihat 'terpaksa' menjadi kandidat hanya karena Michel Platini tak bisa maju menjadi kandidat presiden baru FIFA lantaran tersandung masalah penyuapan.

"Pencalonan saya tidak akan berseberangan dengan Michel," ujar Infantino seperti dilansir BBC beberapa waktu lalu. "Jika ia mampu melanjutkan pencalonannya, saya akan mengundurkan diri. Ini semua hanyalah masalah kesetiaan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian Infantino menyatakan tak akan mundur seandainya terpilih sebagai presiden hanya untuk memberikan jalan bagi Platini.

Infantino menegaskan dirinya bukan sekadar 'pion' bagi Platini. Kesetiaan untuk Platini, menurutnya, lebih disebabkan karena keduanya telah bekerja sama cukup lama dan memiliki pandangan dan visi yang sama terkait sepak bola.

"Saya telah bekerja dengan Michel Platini selama sembilan tahun terakhir. Kami memiliki banyak kesamaan pandangan dan ide. Sangat jelas kami memiliki banyak kesamaan filosofi. Tetapi saya merupakan kandidat yang berdiri sendiri," ujar Infantino seperti dikutip dari SportingIntelligence.

Hingga saat ini, Infantino sendiri belum pernah mengeluarkan satu pun pernyataan terkait sanksi yang dijatuhkan komite etik kepada Platini. Mantan Presiden UEFA itu disanksi larangan berkegiatan di dunia sepak bola karena menerima aliran uang dari Sepp Blatter.

Tanpa Alasan Jelas

Memiliki kewarganegaraan ganda (Swiss dan Italia), Infantino telah menjadi Sekjen UEFA sejak Oktober 2009, serta menjadi salah satu otak di balik penambahan jumlah peserta di Piala Eropa 2016 mendatang.

Selain itu, Infantino juga memegang peranan penting dalam konsep Liga Bangsa-Bangsa UEFA dan Piala Eropa 2020 yang akan diselenggarakan di 13 negara.

Hal serupa juga menjadi salah satu visi Infantino jika terpilih sebagai presiden baru FIFA. Secara terbuka, pria kelahiran Brig, Swiss, itu menyatakan akan menambah jumlah peserta Piala Dunia dari 32 tim menjadi 40 tim.

Hingga saat ini, yang masih menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab adalah alasan utama di balik pencalonan Infantino.

Bahkan, dalam wawancaranya bersama Rob Harris dari AP, Infantino sambil sedikit bercanda menyatakan dirinya resmi masuk ke dalam bursa persaingan menuju presiden FIFA lewat sebuah 'undian'.

"Kami (UEFA) melakukan pengundian dan nama saya keluar," ujar Infantino bercanda.

Berdasarkan survey AFP kepada calon pemilih, Infantino adalah satu dari dua kandidat terkuat untuk menduduki kursi presiden. Dengan statusnya sebagai Sekjen UEFA, Infantino diprediksi akan mendulang suara dari Benua Biru dan Amerika Selatan.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER