Ryuji, Tsubasa, dan Dukungan Ibunda

Jun Mahares & Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 19:14 WIB
Serial kartun 'Captain Tsubasa' dan dukungan ibunda turut berperan mendukung karier Ryuji Utomo sebagai pesepak bola profesional.
Prestasi Ryuji Utomo di usia muda tak lepas dari peran besar sang ibunda. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNN Indonesia -- Restu orang tua, khususnya ibunda, memiliki dampak terbesar bagi kehidupan seseorang tak terkecuali bagi Ryuji Utomo.

Ryuji tidak main-main dalam memilih jalan hidupnya di dunia sepak bola. Semenjak kecil, laki-laki berdarah campuran Jepang dan Jawa ini sudah jatuh cinta terhadap 'si kulit bundar'.

Serial kartun Captain Tsubasa, film kartun sepak bola berseri buatan Jepang, turut menjadi inspirasi Ryuji menekuni sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ngefans banget kartun Tsubasa sampai tidak pernah lewat ditonton dan membuat saya semakin suka sepak bola. Kemudian mulai rutin nonton sepak bola sejak Piala Dunia 2002," tutur Ryuji saat berbincang dengan CNNIndonesia di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.

Kecintaannya terhadap kartun dan budaya berbau Jepang tak terlepas dari peran ibunda, Mariani Setianingsih. Sang ibu yang juga keturunan Negeri Sakura ini sangat berperan membentuk Ryuji menemukan jalan hidup di sepak bola.

Pengidola Sergio Ramos itu lahir di keluarga yang amat memprioritaskan pendidikan sebagai modal masa depan. Untuk bisa bermain bola, Ryuji harus memenuhi syarat mutlak, yakni tak boleh keluar dari rangking 10 besar.

Agar target rangking 10 besar tetap tercapai, sang ibunda selalu mendampingi Ryuji untuk mengulangi pelajaran sekolah di sela-sela perjalanan menuju sesi latihan.

"Pelajaran sangat diutamakan orang tua. Kalau tidak begitu, tidak boleh main bola. Jadi, saya harus buktikan tetap berprestasi di sekolah," kenang Ryuji.

Tidak hanya berprestasi di sekolah, Ryuji pun cemerlang di sepak bola. Bakatnya kemudian dilirik Badan Tim Nasional untuk masuk dalam skuat pemain muda yang dikirimkan berlatih di Uruguay (SAD) selama dua tahun.

"Semua berkat dukungan ibu. Dia punya peran besar untuk mewujudkan mimpi saya di sepak bola sampai harus pergi ke luar negeri (Uruguay) untuk pertama. Sampai saat ini, ibu selalu jadi penyemangat saya," ujar Ryuji.

Temukan Posisi Ideal

Semula, Ryuji sering berpindah-pindah posisi mulai dari striker, gelandang, hingga bek sayap. Namun, posisinya mulai dimantapkan sebagai bek di SAD.

"Awalnya ragu, apa saya bisa jadi pemain bek tengah? Tapi lama-lama saya enjoy dan merasa lebih baik main di belakang. Saya merasa lebih menikmatinya," katanya.

Pada Agustus 2015, Ryuji bertolak ke Bahrain untuk bermain di klub divisi dua, Al Najma. Di sana, Ryuji hampir melahap seluruh pertandingan sebagai starter dan sukse menyumbangkan sebiji gol. Gol ini menjadi momen paling istimewa yang dialami selama di Bahrain.

"Jadi saat lawan Al Tadamun Buri, laga penentuan untuk masuk ke peringkat dua klasemen. Alhamdulillah bikin gol pembuka di sana. Itu gol pertama saya di Al Najma," ujar laki-laki yang juga hobi bermain gitar dan drum tersebut.

Meski tampil cukup mengesankan, kontrak Ryuji di Al Najma tidak diperpanjang pada putaran kedua karena kebutuhan tim. Cedera yang dialami salah satu striker membuat manajemen harus mencari pengganti ideal dari pemain asing.

"Meski hanya sebentar di Bahrain, tapi sangat berharga. Saya tidak lagi takut untuk mencoba kesempatan mencicipi kompetisi sepak bola di luar negeri," ungkap penggemar bek senior Indonesia, Hamka Hamzah, itu.

Ryuji kini mencari peruntungan bersama Arema Cronus. Tim berjulukan Singo Edan itu menjadi klub profesional Tanah Air kedua yang dibela Ryuji selain bergabung dengan Mitra Kukar pada awal 2015. 
(jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER