Agar Pellegrini Pergi dengan Kepala Tegak

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Minggu, 28 Feb 2016 16:39 WIB
Manuel Pellegrini berpeluang mengakhiri petualangannya di Stadion Etihad dengan kepala tegak jika mampu menundukkan Liverpool di final Piala Liga.
Manuel Pellegrini akan berupaya mengakhiri kariernya dengan Manchester City dengan sebuah gelar. (Reuters / Paul Childs)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menyadari dirinya tak lagi akan menangani Manchester City pada musim depan, Manuel Pellegrini berpeluang mengakhiri petualangannya di Stadion Etihad dengan kepala tegak jika mampu menundukkan Liverpool di final Piala Liga Minggu (28/2).

Piala Liga boleh jadi kesempatan terbesar Pellegrini untuk meraih trofi pada musim ini, kendati secara matematis The Citizens masih berpeluang menjuarai Liga Primer dan masih berlaga di Liga Champions.

Namun, di Liga Primer ManCity masih tertahan di peringkat keempat dan kesulitan menghentikan langkah Leicester City di kompetisi elite Inggris itu. Sementara itu di Liga Champions, masih banyak klub-klub besar seperti Bayern Munich, Real Madrid, dan Barcelona, yang turut berjuang merebut trofi kompetisi elite Eropa tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak pelak pertemuan dengan Liverpool di partai puncak Piala Liga merupakan kesempatan terbesar Pellegrini mengakhiri perjalanannya bersama The Citizens dengan manis.

Kesulitan Hadapi Tim Besar Inggris

Menghadapi Liverpool yang berpeluang meraih trofi perdana bersama manajer anyar mereka, Juergen Klopp, bukan perkara mudah bagi Pellegrini.

Manajer asal Chile itu memang kesulitan meraih hasil positif ketika bertemu dengan tim-tim besar Liga Primer pada musim ini.

Di ajang Liga Primer, The Citizens dua kali tumbang di tangan Tottenham Hotspur (1-2 dan 1-4), dibekap Arsenal di Emirates 1-2, dilumat Leicester di kandang sendiri 1-3, serta dipermalukan lawan mereka di partai puncak nanti, Liverpool, 1-4 di Etihad.

Catatan itu semakin memburuk lantaran ManCity baru saja tersingkir dari Piala FA usai tumbang 1-5 dari Chelsea, Minggu (21/2), kendati Pellegrini bisa saja berdalih kekalahan tersebut karena ia menurunkan banyak pemain muda saat itu.

Manajer berusia 62 tahun itu memang harus mengakui performa timnya ketika bertemu tim papan atas Liga Primer musim ini tak terlalu memuaskan. Satu catatan yang harus diakhirinya jika ingin merebut trofi Piala Liga.

Belajar dari Kesalahan di Etihad

Menghadapi The Reds tanpa kehadiran Kevin De Bruyne, Jesus Navas, dan Samir Nasri yang masih cedera, Pellegrini perlu berkaca dari kekalahan 1-4 yang mereka alami dari Liverpool, November silam.

Di menit-menit awal pertandingan, pressing tinggi dan permainan cepat yang diperagakan Liverpool terbukti menjadi kunci kemenangan The Reds dalam pertandingan saat itu.

Hal itu terlihat dari gol bunuh diri Eliaquim Mangala yang berawal dari pressing Philippe Coutinho terhadap Bacary Sagna. Setelah itu, gol kedua Liverpool yang dicetak Coutinho merupakan buah dari serangan balik cepat The Reds.

Roberto Firmino yang mampu mengelabui Martin Demichelis dan Mangala, melepaskan sebuah umpan datar silang yang diselesaikan dengan mudah oleh Coutinho, mengakhiri sebuah serangan cepat yang tak mampu diredam lini pertahanan The Citizens.

Hal serupa juga terjadi di gol ketiga Liverpool yang dihasilkan Firmino.

Tekanan tinggi yang dilakukan The Reds membuat ManCity kehilangan bola di daerah pertahanan sendiri dan duet Mangala-Demichelis kembali tak mampu meredam kecepatan Coutinho-Firmino.

Gegenpressing yang diterapkan Klopp membuat ManCity acapkali kehilangan bola sebelum mereka mampu menyusun skema serangan. De Bruyne yang biasanya menjadi sumber kreativitas lini tengah The Citizens juga tak mampu berbuat banyak lantaran terus-menerus mendapatkan pressing dari Alberto Moreno.

Alhasil, ManCity mampu menguasai penguasaan bola di babak pertama, namun hanya menghasilkan tiga tembakan mengarah ke gawang.

Membatasi Kreativitas The Reds

Kembali menghadapi Liverpool, ManCity juga kini patut mewaspadai kembalinya Daniel Sturridge yang membuat lini depan The Reds lebih tajam.

Namun, jika mampu menghentikan aliran bola ke lini depan The Reds dan tampil tenang ketika tim lawan melakukan pressing tinggi, ManCity bisa saja memaksa Liverpool melakukan tendangan dari luar kotak penalti, yang acapkali dilakukan tim besutan Klopp itu jika kesulitan menemukan celah.

Pellegrini juga perlu mematikan kreativitas Coutinho di lini tengah Liverpool sehingga membuat serangan The Reds menjadi pincang dan kesulitan mengalirkan bola ke kotak penalti ManCity.

Pressing tinggi yang sering diperagakan Liverpool juga berarti The Citizens memiliki peluang besar melakukan serangan balik cepat memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Sergio Aguero untuk mengacak-acak pertahanan The Reds.

Rutinnya bek sayap Liverpool, Alberto Moreno-Nathaniel Clyne, maju ke depan sering meninggalkan lubang di pertahanan The Reds yang mampu dieksploitasi Pellegrini.

Apalagi lini pertahanan Liverpool sering melakukan kesalahan sendiri dan menjadi salah satu faktor yang harus dimanfaatkan Pellegrini jika ingin mengakhiri kariernya di Etihad dengan manis.

Prediksi Susunan Pemain:

Joe Hart; Bacary Sagna, Vincent Kompany, Nicholas Otamendi, Gael Clichy; Fernandinho, Fernando, Raheem Sterling, Yaya Toure, David Silva; Sergio Aguero

Pemain Absen: Kevin De Bruyne, Fabian Delph, Samir Nasri (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER