Jakarta, CNN Indonesia -- Piala Eropa 2016 berpeluang dimainkan dalam stadion yang tertutup demi mengantisipasi gangguan keamanan dari teroris.
Seperti dilansir
BBC, hal itu diambil sebagai bagian langkah dari ancaman teror yang mungkin terjadi dalam ajang putaran final kejuaraan sepak bola antarnegara Eropa itu. Putaran final Piala Eropa akan digelar di Perancis pada Juni-Juli mendatang.
Dan, akibat rangkaian teror yang terjadi saat timnas Perancis menjamu timnas Jerman pada November tahun lalu, persoalan keamanan menjadi bahasan paling penting untuk mempersiapkan hajat empat tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas sepak bola Eropa, UEFA, telah mempersiapkan rencana antiteror untuk mengamankan putaran final Piala Eropa di Perancis. Hal itu salah satunya diungkap Direktur turnamen Martin Kallen.
"Jika ada sebuah gangguan keamanan, kami akan memainkan pertandingan tanpa suporter," ujar Kallen seperti dikutip dari
BBC.
Tak hanya itu, upaya memindahkan pertandingan ke arena lain pun menjadi opsilain yang akan dipertimbangkan dengan cepat.
"Mungkin saja pertandingan-pertandingan itu akan ditunda atau dimainkan kemudian. Tetapi hari ini belum ada tanda-tanda ancaman ekstrem atau isu mengkhawatirkan," ujar Kallen.
Stade de France yang menjadi tuan rumah pertandingan persahabatan Perancis dan Jerman saat serangan 13 November terjadi akan jadi tuan rumah Piala Eropa 2016. Pertandingan pembuka turnamen itu adalah laga antara Perancis dan Rumania pada 10 Juni mendatang.
Dan, hari ini, Rabu (2/3), di Perancis sedang ada selebrasi tanda 100 hari jelang kick off putaran final Piala Eropa 2016.
(kid)