LIPUTAN KHUSUS

PT PBB Diminta Jangan 'Buang' Eks Klub Persib

Jun Mahares | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 16:20 WIB
PT PBB diminta tidak melupakan historis dengan 36 klub anggotanya yang kini berada di bawah Asosiasi Kota (Askot) Bandung.
Ketua Asprov PSSI Jabar Duddy S Sutandi meminta PT PBB tidak melupakan relasi dengan klub-klub pendiri Persib Bandung. (Dok. Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Transformasi Persib Bandung menjadi klub profesional memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Bandung. Namun, manajemen diminta tidak melupakan historis dengan 36 klub anggotanya yang kini berada di bawah Asosiasi Kota (Askot) Bandung.

Demikian diungkapkan Ketua Asprov PSSI Jawa Barat Duddy S Sutandi kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/3). Menurut Duddy, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) harus lebih 'melongok' ke bawah.

"Kami mengapresiasi kinerja PT PBB yang berhasil mengelola Persib menjadi klub profesional yang sehat secara finansial dan berprestasi. Tapi, jangan lupakan sejarah klub-klub anggotanya meski sudah terpisah kepengelolaannya," kata Duddy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klub-klub anggota, kata Duddy tidak meributkan lagi soal kepemilikan saham. Terpenting adalah bagaimana menggairahkan pembinaan klub-klub amatir di Bandung agar tidak mati suri.

"Jujur saja, kepedulian PT PBB sejauh ini belum optimal. Bukan soal jumlah uang, tapi perhatian dalam bentuk pembinaan. Misalnya coaching clinic dari pemain Persib ataupun pelatih asing agar mereka makin bergairah," ujarnya.

Duddy berharap PT PBB tetap menjaga relasi dengan akar rumput agar seluruh bekas klub anggota tidak merasa 'dibuang'. Sebab, sebelum bertransformasi ke era profesional, Pangeran Biru sudah punya nilai jual yang tinggi.

Sebelum saham kepemilikan Persib resmi dikuasai sebesar 70 persen oleh PT PBB, klub kebanggaan Bobotoh itu sudah punya nilai tawar yang tinggi dan basis pendukung yang berlimpah.

"Jadi, PT PBB jangan sampai merasa berhasil sendirian. Karena, perjuangan Persib sudah dimulai oleh para pendahulunya yang menghabiskan dana ratusan miliar dari uang warga Bandung lewat APBD," ujar Duddy.

"Jangan cuma fokus terhadap ingar-bingar kompetisi klub papan atas. Tapi, harus perhatikan sejarah dengan mempedulikan klub-klub amatir di Bandung."

Tingkatkan Kualitas Pelatih

Selain berbicara soal pembinaan usia dini, Duddy juga mengingatkan pentingnya meningkatkan kualitas pelatih lokal. Sebab, pemain yang baik tentu dihasilkan oleh pelatih yang berkualitas pula.

PT PBB yang kini memiliki akses ke Inter Milan diharapkan tidak sebatas mengirimkan satu atau dua pelatih ke Italia. Strategi yang memungkinkan misalnya mendatangkan pelatih asing untuk meningkatkan kualitas pelatih lokal.

Jangan Sampai ke Luar Bandung

Sesepuh sepak bola Bandung itu juga meminta PT PBB untuk tidak melego kepemilikan saham mayoritas Persib kepada pihak luar. Ia tak mau kasus Pelita Bandung Raya (PBR) -meleburkan diri kepada Persepam Madura United- juga terjadi pada Persib.

"Kepemilikan saham Persib jangan sampai dikuasai pihak luar. Kami, warga Bandung tidak rela jika Persib dijual ke luar Bandung. Ini cuma kekhawatiran saja. Saya harap PT PBB menjaga amanah warga Bandung dengan baik," ungkap Duddy. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER