Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu Arema Cronus ingin jalannya partai final Piala Bhayangkara berlangsung dalam suasana yang sportif dan damai alias tak rusuh.
Hal itu diutarakan asisten pelatih Arema, Joko Susilo, di Ruang Konferensi Pers GBK pada Sabtu siang (2/4). Ia mengimbau agar baik pemain maupun suporter dapat menahan diri untuk tidak berbuat onar.
"Saatnya besok kita tunjukkan ke bangsa Indonesia tentang sportivitas sepak bola. Kami (Persib-Arema) akan bertarung dengan cara jantan, sportif, setelah itu kami berteman lagi. Kami satu hotel dan berhubungan baik, tapi besok kami perang sepak bola dan setelah itu damai lagi," ujar Joko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tunjukkan kita adalah bangsa yang bisa bersatu. Mau saling membunuh atau menyakiti nanti saat di lapangan, kita satu bangsa. Sepak bola ini adalah bentuk pemersatu bangsa."
Lebih lanjut, Joko pun menegaskan keyakinannya bahwa Aremania--sebutan untuk pendukung Arema--pun memiliki jiwa sportif dan menginginkan kedamaian.
Sementara itu terkait performa skuat Arema, Joko mengakui belakangan produktivitas timnya sedikit menurun dari Piala Presiden dan Piala Sudirman.
Akan tetapi, Joko yakin timnya telah banyak berubah dan akan lebih baik pada saat final Piala Bhayangkara nanti. Baginya yang terpenting adalah bermain dengan baik dan maksimal.
Itu pun dibuktikan dengan kemenangan Arema atas Sriwijaya FC dalam partai semifinal yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (31/3). Arema kala itu menang lewat gol semata wayang bek sayap Johan Ahmad Alfarizie di ujung babak pertama.
"Semifinal berhasil, insya allah di final bisa terulang lagi. Kami harus bisa bermain maksimal. Secara recovery kami kalah, tapi besok kami tekankan kepada seluruh elemen tim agar kita main dengan hati.
"Bermain dengan hati adalah alasan kami optimis dapat menang melawan Persib," ujar Joko.
(kid)