Jakarta, CNN Indonesia -- Usai timnya gagal lolos ke final Piala Bhayangkara 2016, tak ada raut kesedihan tampak dari juru taktik Bali United, Indra Sjafri. Tampak tersenyum ramah, pelatih berkumis tebal itu pun mempersilakan
CNNIndonesia.com mampir ke kamarnya di Hotel Sutan Raja, Soreang Kamis (31/3) pagi itu, untuk sesi wawancara khusus.
Proyek masa depan Bali United menjadi topik pembahasan utama dalam obrolan santai tersebut. Berikut petikan wawancara
CNNIndonesia dengan pelatih yang menetap di Yogyakarta itu:
T: Sekarang banyak sekali eks pemain timnas U-19 dan usia muda hasil binaan Anda yang terpencar ke klub lain. Seolah klub itu yang menikmati hasil kerja keras Anda...J: Itu bagus bagi mereka (para pemain). Tapi sekarang permasalahannya, petinggi klub dan pelatih, sudah harus mengubah visi lebih lebih ke depan. Saya juga sudah mencoba itu. Merintis dari awal dengan memberikan kepercayaan penuh kepada pemain muda dengan segala risikonya. Pada 2015 lalu saat liga dihentikan, kami sudah berani menurunkan 70 persen pemain muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
T: Tapi sekarang coraknya berbeda. Bali United mulai memasukkan pemain asing dan pemain senior. Apakah ini menyesuaikan dengan kompetisi?J: Jadi PT (Perseroan) kami punya klub profesional. Nah, klub profesional dinaungi oleh manajemen Bali United. Kami bukan bergeser. Kami tahu bahwa klub profesional harus diisi pemain-pemain terbaik. Alasan kami tak menggunakan pemain asing pada beberapa turnamen tahun lalu, karena kami ingin memperbanyak jam terbang pemain muda lokal.
T: Bagaimana penjenjangan di Bali United?J: Kami punya tim Bali United B, Bali United C yang terdiri dari pemain U-17 dan ada akademi Bali United yang akan
launching (peluncuran) di akhir April nanti.
T: Dan, klub terakhir muaranya di tim senior Bali United...J: Tentu saja tim senior terdiri dari pemain-pemain terbaik menyesuaikan persaingan dengan klub-klub lain. Tapi kami saat ini memiliki sistem kontrak empat tahun, bukan lagi setahun. Pusing juga jika kontrak setahun kemudian pemain muda potensial kami diambil klub lain. Itu kejadian seperti di Piala Presiden tahun lalu. Setelah mereka tampil berprestasi dan kami sudah data untuk turnamen selanjutnya, pemain-pemain tersebut minta ini dan minta itu, pusing juga dong. Makanya saya permanenkan.
T: Termasuk pula mengontrak pemain asing dengan jangka panjang?J: Yang jelas, 12 pemain muda lokal dan beberapa tambahan saja yang kami kontrak. Sedangkan pemain asing kebutuhannya karena ada dua aspek. Pertama, bagaimana para penonton semakin berminat datang ke stadion dengan adanya pemain asing. Kedua, tentu pemain asing ini harus menjadi faktor dalam menentukan posisi klasemen kami.
T: Apakah sejauh ini sudah berjalan cukup baik kombinasi asing dan lokal di Bali United?J: Tetap saja membutuhkan proses untuk mendapatkan
chemistry (kecocokan). Kecuali ada pemain super hebat yang tak perlu membutuhkan proses seperti Lionel Messi.
T: Apa saja program-program lain untuk semakin mendekatkan fan dengan Bali United?J: Salah satunya ada program sejuta bola, membagikan bola ke seluruh sekolah sepak bola di Indonesia, termasuk pula melakukan
coaching clinic. Kami juga hadir dari kampus ke kampus, sekolah ke sekolah, kelompok suporter. Dengan demikian, fan bisa melihat langsun dari dekat para pemain dan pelatih. Dalam kesempatan itu pula kami juga sertakan satu atau dua pemain asing. Perilaku pemain juga sangat penting untuk meningkatkan
brand image.
T: Apa lagi yang sekarang sedang dibangun Bali United?J: Kami sekarang punya store (toko merchandise resmi) sendiri, satu-satunya di Indonesia yang punya store (toko) sendiri di stadion (I Wayan Dipta Gianyar) dan paling besar. Kami sudah melakukan
soft launching (peluncuran) sebelum Piala Bhayangkara dan akan diresmikan dalam waktu dekat.
T: Antusisasme dari fan Bali United bagaimana dengan adanya store itu?J: Sangat bagus. Penjualan kami saat ini berkisar Rp30 juta hingga Rp40 juta setiap pertandingan.
T: Apa fasilitas lainnya yang akan dibangun Bali United?J: Kami juga sedang menyiapkan lahan setengah hektar di Pantai Purnama untuk kamp kami.
T: Bali United juga fokus dengan pembinaan pemain lokal Bali. Bisa ceritakan bagiamana prosesnya bisa mendapatkan pemain tersebut?J: Pertama yang saya lakukan adalah datang ke semua kabupaten di Bali, ada sembilan kabupaten-kota. Kemudian saya melakukan seleksi pemain dan
coaching clinic pelatih SSB (sekolah sepak bola). Kemudian membagikan bola gratis. Dari situlah kami dapat pemain muda. Di timnas U-21 kami itu semua anak-anak Bali. Setelah ini kami akan melakukan seleksi untuk tim U-17 yang terdiri dari anak-anak muda Bali juga.
T: Apa gambaran proyek jangka panjang Bali United?J: Ke depannya, kami akan melebarkan sayap dengan proyek Bali Nusra. Semua talenta-talenta akan diambil dari Bali dan Nusa Tenggara. Kalau di Jawa ada Arema. Nah, di Bali dan Nusa Tenggara ini ada Bali Nusra. Makanya, saya ingin pemain-pemain muda ini terus jadi generasi baru dan kita tak pernah kekurangan talenta usia muda.
T: Persiapannya setelah Piala Bhayangkara?J: Kami akan langsung mempersiapkan diri untuk kompetisi mandiri ISC 2016 (Indonesia Soccer Competition) yang akan digelar untuk klub-klub ISL. Hanya itu yang saya tahu berdasarkan hasil kesepakatan dengan manajemen.
(bac)