Jakarta, CNN Indonesia -- Pebulutangkis nomor dua dunia asal Jepang, Kento Momota, disanksi tak boleh bertanding hingga waktu yang belum bisa ditentukan oleh Asosiasi Bulutangkis Jepang karena terbukti berjudi.
Dikutip dari
Japan Today, keputusan ini resmi diumumkan oleh Asosiasi Bulutangkis Jepang setelah mereka melakukan pertemuan pada Minggu (10/4).
Hal ini membuat Momota tak bisa mengikuti Olimpiade 2016 di Brasil pada Agustus nanti, meski ia memiliki satu tiket di tangan. Nama Momota tidak akan didaftarkan oleh Asosiasi Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momota dan rekannya di tim nasional Jepang, Kenichi Tago, mengakui berjudi di sebuah kasino di Jepang. Di negara tersebut, kasino dianggap ilegal dan siapapun yang berjudi di kasino bisa menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun.
Atlet 21 tahun itu adalah pebulutangkis pertama Jepang yang memenangi medali di Kejuaraan Dunia ketika merebut perunggu di Kejuaraan Dunia di Jakarta, Agustus 2015.
Momota juga adalah pebulutangkis pertama Jepang yang merebut gelar di turnamen Super Series Masters Final.
Di depan publik, Momota telah mengakui perbuatannya dan meminta maaf.
"Saya minta maaf kepada mereka yang telah membesarkan saya hingga hari ini," kata Momota pada Sabtu (9/4) seperti dikutip dari
Japan Today."Saya telah mengkhianati mereka semua dan saya sangat, sangat menyesal."
Penyelidikan yang dilakukan Nippon Telegraph dan Telephone East Corp mengungkapkan bahwa Tago pergi ke beberapa kasino ilegal sebanyak 60 kali pada dua tahun terakhir.
Sementara itu, atas undangan Tago, Momota pergi enam kali ke kasino Sumida. Penyelidikan juga mengungkapkan ada enam atlet bulutangkis lainnya yang berjudi ilegal.
Penyelidikan NTT menyatakan bahwa Momota dan Tago menggunakan uang hadiah bulutangkis untuk berjudi.
Momota dan Tago semula berjudi di kasino luar Jepang, tapi tak bisa menahan hasrat melakukan hal serupa di dalam negeri.
Tago yang menemani Momota meminta maaf di depan publik berurai air mata dan meminta agar hukuman Momota diringankan.
"Meski saya tahu ia menyiapkan diri ke Olimpiade, saya tidak menghentikan Momota dari pergi (ke kasino)," kata Tago.
"Saya tak peduli dengan hukuman saya, bahkan jika saya tak bisa bermain bulutangkis lagi. Keinginan saya adalah Anda semua memberikan Momota kesempatan lainnya."
Kasus Momota ini memicu kehebohan di Jepang pada pekan ini, terutama karena Momota adalah tumpuan utama Jepang dalam merebut medali.
Ketika mengumumkan sanksi untuk Momota, kepala Asosiasi Bulutangkis Jepang Kinji Zeniya pun sampai menangis di depan televisi.
(vws)