Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bos Rio Haryanto di ajang GP2, Adrian Campos, mengeluarkan pembelaan untuk pebalap asal Indonesia tersebut. Campos mengatakan Manor mau menerima Rio sebagai salah satu pebalapnya di ajang Formula One (F1) bukan karena uang 15 juta euro.
Setelah melakoni dua seri F1 2016, penampilan Rio masih mendapat banyak kritikan. Gagal finis di GP Australia, pebalap 23 tahun itu kemudian finis di posisi ke-17 pada balapan di GP Bahrain, 3 April lalu.
Masih banyak pihak yang menganggap Rio bisa tampil di ajang F1 hanya karena membayar 15 juta euro yang diminta Manor. Namun, Adrian yang memiliki tim Campos Racing di ajang GP2, mengatakan Rio memang pantas tampil di ajang F1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu musim memperkuat Campos, kehebatan Rio sudah mampu dilihat Adrian. Meski hanya finis di posisi keempat di GP2 musim lalu, namun Rio mampu bersaing dengan Stoffel Vandoorne yang keluar sebagai juara dunia.
"Rio adalah pebalap yang mampu bersaing melawan Vandoorne dan mengalahkan dia dua kali," ujar Adrian kepada
El Confidencial.
"Vandoorne adalah pebalap yang unik, dan semua orang mengakui pebalap Belgia itu sesuatu yang berbeda. Tapi Rio menjadi satu-satunya pebalap yang mampu mengalahkannya dan berani head to head."
Adrian mengatakan meski sebagian besar uang 15 juta euro yang dibutuhkan untuk tampil di ajang F1 berasal dari bantuan pemerintah Indonesia, Rio tetap tidak pantas disebut sebagai
pay-driver.
"Dia datang dengan dukungan sponsor, tapi dia bukan pay-driver. [Pastor] Maldonado adalah
pay-driver, tapi Rio bukan," tegas Adrian.
Rio selanjutnya akan memperkuat Manor di GP China, akhir pekan ini.
(har)