Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti menegaskan ada pihak-pihak yang tak ingin dirinya jadi pemimpin PSSI.
Selain diwarnai pembekuan oleh Kemenpora dan sanksi yang diberikan oleh FIFA, perayaan ulang tahun PSSI ke-86 itu juga tak dihadiri ketua umum mereka, La Nyalla Mattalitti.
Ketidakhadiran La Nyalla disebabkan karena ketua umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB), 18 April 2015, sedang berhadapan dengan masalah hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun La Nyalla tetap memberikan ucapan sambutan dalam perayaan ulang tahun PSSI dalam sebuah surat yang dibacakan oleh wakil ketua umum PSSI, Hinca Pandjaitan.
Dalam suratnya itu, La Nyalla merasa ada pihak yang tak ingin dirinya menjadi pemimpin PSSI lantaran banyak tuduhan yang diarahkan padanya dan PSSI, namun tanpa disertai bukti yang jelas.
"Benarkah PSSI tidak becus mengelola organisasi sepak bola? Benarkah PSSI pengatur skor kompetisi? Siapa pelakunya? Siapa anggota exco PSSI dari KLB Surabaya 18 April yang menjadi pelaku hal yang dituduhkan itu?" bunyi surat La Nyalla.
"Langsung saja tunjuk hidung. Tapi ingat buktikan jangan asal menuduh dan memfitnah."
Lebih lanjut, La Nyalla merasa pembekuan PSSI yang dilakukan pihak Kemenpora disebabkan karena pihak pemerintah ingin mengganti kepengurusan PSSI saat ini.
Padahal, La Nyalla merasa kepengurusan saat ini telah terpilih lewat prosedur yang jelas dan sah, yakni KLB.
"Kita semua sudah lihat hakikat pembekuan yang intinya mengganti kepengurusan sekarang. Padahal semua tahu kepengurusan saat ini terpilih secara sah melalui KLB."
"Mengapa? Karena (ada pihak yang) tak ingin saya memimpin PSSI, itu saja," kata La Nyalla.
Terkait dengan kasus hukum yang membelitnya, La Nyalla sendiri mengaku tak bersalah dan balik menuduh hal itu merupakan permainan dari pemerintah semata.
"Menggunakan hukum sebagai alat memang bisa dilakukan rezim penguasa untuk memuluskan niatnya."
"Tapi ingat ada yang lebih berkuasa di atas penguasa yaitu dia yang menguasai langit dan bumi. Dia yang maha kuasa dan kekal," ujar La Nyalla lebih lanjut.
(ptr)