Belum Ada Keputusan Final Venue Atletik AG 2018

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 18:10 WIB
Stadion Utama Gelora Bung Karno berpeluang menggelar ajang atletik, meski artinya akan mengorbankan atmosfer penonton.
Stadion GBK berpeluang untuk menjadi venue cabor atletik di Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Asosiasi Atletik Asia (AAA), Maurice Nicolas, lebih menginginkan cabang olahraga atletik di Asian Games 2018 digelar di Stadion Madya Senayan untuk menjaga atmosfer ketika kompetisi berlangsung.

Hal itu diungkapkannya usai rapat dengan Satgas Infrastruktur Asian Games, Kemenpora, KONI, dan pihak PPKGBK, Rabu (20/4) siang ini.

Namun hingga rapat usai, belum ada keputusan final soal venue cabang olahraga tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stadion Madya semula menjadi venue menggelar ajang atletik. Namun setelah kunjungan Komite Olimpiade Asia (OCA) pada 14 April kemarin, stadion tersebut dirasa tidak memenuhi standar karena kapasitas tribun penonton yang sedikit. OCA kemudian mengusulkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi opsi penggantinya.

"Komite penyelenggara sudah memutuskan agar digelar di stadion utama. Tapi rekomendasi saya adalah di Madya. Namun di masing-masing stadion masih banyak yang perlu ditingkatkan," kata Nicolas kepada para wartawan.

Lebih lanjut, Nicolas juga menyoroti jumlah pengunjung ajang atletik yang biasanya mencapai 10-15 ribu orang.

"Sementara kapasitas stadion utama itu bisa sampai 100 ribu orang. Jika hanya ada 10 ribu orang di stadion utama, akan terasa kosong. Tapi kalau di Madya akan penuh, bagus untuk atlet. Saya lebih ingin agar ini digelar di Madya," katanya.

Berbeda dengan Nicolas, Dadang Supriandoko selaku anggota Satgas Infrastruktur Asian Games berpendapat Stadion Madya kurang representatif untuk ajang sekelas Asian Games. "Atletik itu adalah induk dari semua cabang olahraga," ucapnya.

"Tapi kalau yang nonton di GBK hanya lima ribu sampai 10 ribu orang ya tidak apa-apa. Namanya kalau ajang atletik, pasti di stadion utama."

Sementara itu  Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung mengatakan AAA menilai Stadion Madya bisa digunakan karena stadion tersebut memiliki sertifikat kelas 2 dan selama ini menjadi tempat kejuaraan Asia.

"Kalau menurut kami, bisa saja digelar di Madya. Tapi keputusan kan bukan di tangan kami. Kalau mau di stadion utama bagus, cuma penonton akan kosong. Kalau di stadion Madya oke, semua ada konsekuensinya," ucap Tigor.

"Kalau dari rapat tadi lebih condong ke stadion utama karena itu sudah menjadi keputusan Kementerian PUPR. Pihak PUPR sudah berpatokan pada keputusan awal, mereka dikejar waktu."

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER