Jakarta, CNN Indonesia -- Gusti Randa akhirnya memilih mundur dari jabatannya sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Meski demikian, Gusti mengatakan tak akan lantas menjauh dari dunia sepak bola yang digemarinya sejak kecil.
Pria yang masih menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi DKI Jakarta ini pun tetap berharap kompetisi sepak bola di Indonesia dapat bergulir kembali.
Gusti yakin baik pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, maupun PSSI memiliki keinginan yang sama terhadap sepak bola Indonesia. Namun, ia menyayangkan sulitnya dua pihak tersebut untuk duduk bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu kenapa begitu sulit untuk komunikasi. Tapi yang jelas, dua kemauan besar ini jika tidak direspons dengan benar, dapat timbul dampak yang negatif seperti sekarang ini," ucap Gusti kepada
CNNIndonesia.com dan sejumlah awak media lainnya di Stadion Soemantri, Kamis petang (21/4).
"Duduk saja PSSI dan pemerintah di Komite Tim
Ad-hoc. Bisa kok semuanya itu."
Lebih lanjut, Gusti sangat berharap agar pembekuan terhadap PSSI dapat dicabut. "Kalau mau tata kelola yang lebih baik, bukannya sekarang sudah ada Tim Ad-hoc? Dibikin mudah saja sehingga dunia persepakbolaan ini kembali menggeliat. Kalau ada yang kurang, cukup diperbaiki," ucapnya.
"PSSI ada penyakit? Pasti ada. Cuma bukan di kepengurusan sekarang. Jangankan di Indonesia,
match fixing (manipulasi hasil pertandingan) dan sebagainya di negara lain pasti ada," tukas Gusti.
"Persoalan PSSI yang diungkapkan itu periode masa lalu, pengurus sekarang kena getahnya."
Gusti pun menerangkan agar siapapun yang ingin membuat sebuah tata kelola sepak bola yang lebih baik, harus berdasarkan pada regulasi FIFA.
"Serta harus tahu mana regulasi yang kedaulatan negara, dan mana regulasi yang berkedaulatan sepak bola. Kesalahan harus dibuktikan dulu agar tidak serta merta negara main masuk begitu saja," tuturnya.
"Kalau ingin beres-beres, orang-orangnya diberesin bukan rumah federasinya."
(bac)