Dudek: Saya Teramat Ingin Memukul Benitez

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2016 13:07 WIB
Eks penjaga gawang Liverpool, Jersey Dudek, sangat marah kepada Rafael Benitez karena kariernya dihalang-halangai oleh sang pelatih.
Hubungan Rafael Benitez dengan Jersey Dudek semakin memburuk setelah sang pelatih mendatangkan Pepe Reina. (Michael Regan/Getty Images))
Jakarta, CNN Indonesia -- Penjaga gawang Liverpool yang membantu mereka merebut Liga Champions di musim 2004/2005, Jersey Dudek, mengungkapkan bahwa hubungannya dengan sang manajer, Rafael Benitez, teramat buruk jelang kepindahannya dari Liverpool.

Dudek merasa tak lagi memiliki tempat di skuat Benitez ketika pelatih asal Spanyol itu membawa kiper baru, Pepe Reina, hanya lima hari berselang setelah partai final UCL. Di laga tersebut, Dudek menjadi pahlawan dalam drama adu penalti.

"Saya sangat senang berada di Liverpool, tapi Benitez jelas-jelas tidak menginginkan saya," kata eks penjaga gawang tim nasional Polandia itu dalam buku biografi barunya A Big Pole in Our Goal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah antara Dudek dan Benitez kemudian semakin memanas setelah ia digosipkan mendapatkan gaji £60-70 ribu per-pekan hanya untuk duduk sebagai kiper cadangan.

Dudek mengaku telah coba menghubungi Benitez untuk mengklarifikasi rumor itu, tapi menurutnya Benitez mengulur-ulur waktu penyelesaian masalah. Dudek juga menginginkan pindah ke FC Cologne di Liga Jerman dan lagi-lagi menyalahkan Benitez karena proses transfernya terhambat.

"Saya semakin bertambah frustrasi dengannya. Sampailah pada hari terakhir bursa transfer ketika emosi saya sangat mendidih. Teman-teman saya yang melihat bahwa saya sangat marah kemudian mengamati apa yang akan terjadi."

"Saya sangat marah dengannya. Teramat marah. Dan di kepala saya saya bisa mendengar suara setan berkata pada saya 'pukul ia tepat di muka -- pukul ia di muka dan ia akan mengizinkamu pergi ke Jerman'..."

Terlepas dari masalah pribadinya dengan Benitez, Dudek sendiri tetap memuji kemampuan taktikal sang pelatih.

"Ia bukan seorang yang bodoh yang hanya memiliki teori-teori saja. Masalahnya adalah ia bukan seorang yang pintar mengatur orang, sehingga selalu menemui masalah setiap kali mengatur sekelompok orang," kata Dudek. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER