Kosovo Menjadi Anggota UEFA, Kini Mengincar Posisi di FIFA

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mei 2016 22:56 WIB
Kosovo mendapat dukungan minimal untuk menjadi anggota UEFA. Negara yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 silam itu menjadi negara ke-55 keanggotaan UEFA.
Kosovo akan diputuskan penerimaan keanggotaanya sebagai anggota FIFA lewat proses voting pekan depan. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kosovo akhirnya diterima sebagai anggota Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Selasa (3/5). Kosovo menjadi negara ke-55 yang menjadi anggota UEFA.

Seperti dilansir Reuters, keanggotaan UEFA Kosovo itu disetujui 28 anggota UEFA. Itu adalah jumlah minimal yang diperlukan untuk menyetujui Kosovo masuk UEFA. Adapun negara anggota yang menolak ada 24.

Sementara itu keputusan Kosovo untuk menjadi negara anggota FIFA akan divoting pekan depan. Jika disetujui, Kosovo akan mengikuti ajang kualifikasi untuk PIala Dunia 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu belum ada kepastian dari FIFA mengenai peluang pindahnya para pemain berkebangsaan Kosovo yang telah bermain untuk timnas negara lain. Beberapa pemain top keturunan Kosovo yang bermain untuk negara lain adalah Granit Xhaka, Xherdan Shaqiri, dan Valon Behrami yang membela timnas Swiss. Selain Swiss, timnas Albania pun menjadi tim yang terancam kehilangan pemain karena kehadiran timnas Kosovo.

“Kami telah bertanya ke FIFA dengan sangat langsung, dan kami akan menerima jawaban jelas. tetapi sebelum itu, saya tidak bisa mengatakan apapun tentang ini,” ujar Direktur Legal UEFA Alasdair Bell, Selasa (3/5).

Rencana keanggotaan Kosovo itu sendiri mendapatkan tantangan keras dari negara tetangga, Serbia. Kosovo sendiri baru mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia dan menjadi negara sendiri pada 2008.

Sebelum voting di UEFA, Presiden asosiasi sepak bola Serbia Tomislav Karadzic telah melontarkan argumen terhadap Kongres FIFA untuk menolak aplikasi Kosovo. Serbia tidak mengakui kedaultan Kosovo. Walaupun begitu, negara pecahan Yugoslavia itu menandatangani kesepakatan pada 2013 yang diambil di Uni Eropa.

(kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER