Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Swiss menggeledah markas Konferedasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menyusul dugaan keterlibatan mantan sekjen UEFA yang kini menjabat presiden FIFA, Gianni Infantino, terkait skandal pembelian hak siar Liga Champions.
Sebuah dokumen dari Panama Papers menyebutkan Infantino terlibat dalam kasus suap pembelian hak siar Liga Champions yang dilakukan perusahaan bernama Cross Trading milik Hugo Jinkis dan Mariano Jinkis.
Seperti dikutip dari
Sky Sports, kepolisian Swiss menggeledah markas UEFA di Nyon pada Rabu (6/4) siang waktu setempat untuk mencari bukti-bukti keterlibatan Infantino dalam kasus suap tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infantino merupakan orang yang menandatangani kontrak pembelian hak siar Liga Champions oleh Cross Trading untuk wilayah Amerika Selatan pada 2006. Hugo dan Mariano saat ini sedang menjadi tersangka kasus penyuapan yang ditangani FBI.
Hugo dan Mariano diklaim memberi suap kepada Infantino agar mendapatkan hak siar dengan harga murah dan bisa mendatangkan keuntungan besar saat dijual kembali.
Untuk kontrak kerjasama hak siar Liga Champions yang ditandatangani Infantino, Cross Trading membeli hak siar Liga Champions musim 2006/2007 hingga 2008/2009 sebesar 111 ribu dolar AS.
Berdasarkan Panama Papers, perusahaan offshore yang didaftarkan di Pulau Niue tersebut kemudian menjual hak siar ke TV Ekuador, Teleamazonas, sebesar 311 ribu dolar AS.
UEFA sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang membela Infantino. Otoritas sepak bola tertinggi di Eropa itu menyatakan kontrak kerjasama dengan Cross Trading sudah melalui proses yang legal.
“UEFA bisa memastikan hari ini kami menerima kunjungan dari kepolisian Swiss yang meminta dokumen kontrak antara UEFA dengan Cross Trading/Teleamazonas. UEFA akan memberikan semua dokumen yang diperlukan dan sepenuhnya berkooperasi,” demikian pernyataan resmi UEFA.
(har)