WAWANCARA EKSKLUSIF

Pangkostrad: PS TNI Takkan Pernah Pakai Pemain Asing

Ahmad Bachrain & Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 16:02 WIB
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa PS TNI dijalankan seperti klub profesional lainnya, menggunakan dana swasta dan punya sponsor.
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi mengatakan bahwa PS TNI dijalankan seperti klub profesional lainnya. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- PS TNI, kesebelasan yang memiliki keterkaitan dengan militer Indonesia, pada 2016 ini ikut dalam kompetisi profesional level teratas Indonesian Soccer Championship (ISC)-A setelah mengakuisisi Persiram Raja Ampat.

Keterlibatan PS TNI yang semula menggandeng beberapa pemain PSMS Medan untuk mengikuti beberapa turnamen, sempat mencuatkan beberapa pertanyaan. Di antaranya adalah soal ada atau tidaknya Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan untuk mendanai para pemain profesional.

Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menyatakan bahwa kesebelasannya itu dijalankan seperti klub profesional lainnya, menggunakan dana sponsor, dan juga memiliki klub anggota serta punya kompetisi internal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut, kutipan wawancara khusus CNNIndonesia.com bersama Edy Rahmayadi, pada Senin (9/5), terkait alasan di balik keikutsertaan PS TNI dalam ISC-A:

Apa alasan PS TNI terlibat di persepakbolaan nasional?

Sebenarnya PS TNI tidak menginginkan mengikuti kegiatan sampai setingkat kompetisi di Liga Indonesia ini. Hanya saat itu saya berpikir, bola kaki kita kan kondisinya seperti kita ketahui bersama saat ini.

Saya, kami TNI ini, tidak menginginkan bahwa persepakbolaan di Indonesia sudah masuk kuburan. Sehingga kita memotivasi atlet-atlet bola, dan menyampaikan pada pihak-pihak luar bahwa: 'Ini lho, Indonesia masih punya bola kaki yang perlu diandalkan.'

Bagaimana caranya PS TNI melakukan pedanaan? Apakah memang menggandeng sponsor?
Sudah pasti. Karena kita ikut di dalamnya kita ikut dalam regulasi kompetisi itu. Sponsor, putaran-putaran yang disiapkan dengan statuta yang harus kita lakukan, kita lakukan. Seperti halnya klub-klub yang lain.

Semula menggandeng PSMS Medan, apa yang melatarbelakangi PS TNI mengakuisisi Persatuan Sepak bola Indonesia Raja Ampat (Persiram)?
PS TNI memang awalnya terkumpul di PSMS (Persatuan Sepak bola Medan Sekitarnya). PSMS saat ini berada pada posisi Divisi Utama.

Pada kelasnya, (PSMS) mulai bergerak, berlatih, dan sudah tidak cocok lagi jika mereka disebut Divisi Utama. Nah, terpaksa lah harus punya perahu untuk ikut kompetisi yang profesional ini. Dulu ISL, sekarang ISC. Sehingga kita mengakuisisi Persiram sebagai perahunya PS TNI.

Kita tidak mengambil (Persiram Raja Ampat) begitu saja, semua menggunakan jalur hukum. Ada jalur hukumnya sehingga memang sudah berubah saat ini menjadi PS TNI. Dan Persiram sudah tidak ada sebenarnya, tinggal perahunya saja. Tidak ada masalah. Dan sampai sekarang (PS TNI) kan legal, bisa ikut di kompetisi ini (ISC).

Bagaimana status pemain PSMS Medan di PS TNI seperti Guntur Triaji, Tambun Naibaho, dan Legimin Raharjo?
Tadi saya katakan. Di awal, kita menganut dalam pembinaan persepakbolaan.

Ada Liga Nusantara, itu yang paling bawah. Kalau bagus, akan naik ke Divisi Utama. Kalau berprestasi lagi, naik ke ISL ini. Kan begitu?

Nah kalau dia (Guntur Triaji, Tambun Naibaho, Legimin Raharjo) sudah bagus tapi masih tetap di Divisi Utama, kan kasihan dong atlet itu? Dia kan ingin berprestasi sampai ke kancah nasional bahkan internasional.

Artinya sebetulnya PS TNI punya klub-klub di setiap jenjang kompetisi?
Pasti ada. Kalau tidak ada, berarti dia (PS TNI) bukan disebut klub profesional. (PS TNI) ikut serta dalam pembinaan persepakbolaan.

Apakah PS TNI punya semacam komitmen atau garansi agar masalah penunggakan gaji pemain yang sering terjadi di Indonesia takkan terjadi di PS TNI?
Ya, amin. Insya Allah sudah kami atur. Dan itu mudah-mudahan tidak terjadi. Sudah kita atur jangka pendek, jangka menengah, sampai jangka panjang.

Apakah logo PS TNI sudah didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (Haki)?
Sudah, makanya logonya tetap segilima TNI. Hanya di bawahnya ditulis lah 'PS TNI', karena Persatuan Sepak bola TNI.

Apakah pendaftaran nama PS TNI itu tidak dipermasalahkan? Mengingat TNI adalah instrumen negara.
Kalau PS-nya di buang, dia jadi TNI tok gitu. Jadi kan salah. Kalau ditaruh 'PS' ya tidak masalah.

Jadi di TNI itu ada Persatuan Sepak bola Angkatan Darat (PSAD), Persatuan Sepak bola Angkatan Laut, Persatuan Sepak bola Angkatan Udara. Ditarik ke atas, itulah Persatuan Sepak bola TNI. Ini lah PS TNI

Artinya, PS TNI pun sama dengan klub lain yang mempunyai klub anggota?
Iya.

Dan juga punya turnamen tersendiri dalam PSAD, PSAL, PSAU?
Iya, ya. Pemainnya kan bukan hanya angkatan darat di situ (PS TNI). Ada Angkatan Laut, ada Angkatan Udara.

Sejauh ini turnamen PSAD, PSAL, PSAU berjalan?
Berjalan. Hanya kemarin-kemarin, turnamen itu hanya seputaran pertandingan Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara pada saat ulang tahun TNI. Sekarang tidak lagi. Sekarang dia sudah meningkat sampai ikut serta dalam turnamen profesional.

Apakah ada pertimbangan akan menggunakan pemain asing agar tetap kompetitif?

Selama saya menjadi direktur, tidak akan pernah PS TNI ada pemain asing. Karena saya menginginkan pembinaan sepak bola di Indonesia ini murni. Kalau saya ambil asing, tiga orang saja saya ambil, berarti sudah ada tiga calon-calon atlet sepak bola (Indonesia) di situ sudah tersisihkan. Bukan berarti kita terus lebih jelek tanpa pemain asing, tidak. Hanya saat ini pembinaan kita yang masih kurang.

Tadi malam PS TNI melawan Bhayangkara United yang punya lima pemain asing, hasilnya draw kok. Artinya tanpa pemain asing PS TNI masih bisa bertahan.

Hanya persoalannya, pemain PS TNI ini kan masih umur-umur 21 tahun. Karena kita terlambat pembinaannnya, kita paksakan untuk maju. Ke depan, insha allah (PS TNI jadi lebih baik).

Di Asia Tenggara, bukan Indonesia saja ada klub yang bebasiskan militer. Ada tidak rencana terbesit dari Bapak melakukan studi banding?
Sudah kita lakukan. Kita sudah lihat. Makanya saat ini PS TNI lahir sebagai klub profesional karena kita melihat itu.

Pelajaran apa yang didapat dari studi banding tersebut?
Ya mereka melakukan pembinaan sebagai wadah pembinaan atlet nasionalnya melalui army-nya mereka. Tidak semua kita ambil, kita ambil soal manajemennya.

Ada tidak nantinya bentuk kerjasama kompetisi militer antar klub-klub di Asia Tenggara?
Sudah, ada. Dan saat ini TNI masih nomor satu kok di luar klub yang sudah kita bina ini. Beberapa waktu lalu PS TNI juara Piala Malindo.

(vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER