Bali, CNN Indonesia -- Renovasi kawasan Gelora Bung Karno (GBK) untuk Asian Games 2018 bukan hanya mempertimbangkan fungsi olahraga, tapi juga mengutamakan fungsi sebagai ruang terbuka publik.
Hal itu dikatakan Koordinator Desain Asian Games 2018, Gregorius Supie Yolodi, kepada
CNNIndonesia.com dalam sela Rapat Komite Koordinasi (Corcom) Ke-4 di New Kuta Hotel a Lexington Legacy, Bali (11/5).
Yang terpenting baginya dan tim adalah manfaat jangka panjang dari renovasi kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu pesan dari Menteri Sekretaris Negara sebagai pemilik lahan, kemudian dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) juga," kata Gregorius.
"Karena Jakarta kekurangan ruang publik yang cukup baik. Jadi ide besarnya adalah membuat venue ini berhasil untuk Asian Games, di sisi lain nantinya akan jadi tempat publik yang terbuka dan ada fasilitas olahraganya."
Lebih lanjut, Gregorius mengatakan masing-masing rancangan yang ia buat akan sesuai dengan standar internasional sebagai persyaratan ajang empat tahunan terbesar di Asia tersebut.
"Masalah lapangan, kapasitas penonton, dan faktor pendukung lainnya, kami akan penuhi. Setelah Asian Games, nantinya kita akan punya fasilitas publik yang baru. Tanpa pagar, sehingga semua orang bisa akses dengan baik, semua orang bisa pakai," katanya.
Gregorius percaya rancangan yang ia buat dapat memaksa masyarakat untuk "lebih beradab". Ia ingin masyarakat Indonesia nantinya dapat seperti negara-negara lainnya yang memiliki kesadaran tinggi dalam memelihara tempat umum beserta fasilitasnya.
"(Kawasan GBK) tidak diperluas, tapi kami menjaga rasionya: 85% ruang terbuka dengan 75%-nya ruang publik, sisanya lapangan. Kesulitan renovasi kawasan GBK adalah lebih kepada bagaimana menjaga rasio itu dengan baik ke depannya."
"Di tengah kota, mana ada tempat yang semewah ini? Punya tanah sekian hektar di tengah kota," ucap Gregorius.
Sebelumnya dalam Rapat Corcom Ke-4, Wakil Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA) Wei Jizhong sempat mengingatkan Gregorius untuk segera membuat lini waktu yang tepat agar desainnya dapat terealisasikan dengan baik.
Gregorius sendiri yakin bahwa seluruh pengerjaannya akan selesai dengan baik.
"Soal waktu, memang pada akhirnya kami harus mulai. Mereka puas soal desain, tinggal pelaksanaannya bagaimana oleh PU. Kami dari IAI dan teman-teman arsitek yang lain pasti akan membantu supaya ini terjadi dengan baik.
"Memang ini pelaksanaannya dari PU, harusnya bisa," ujar Gregorius menambahkan.
(vws)