Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Pelaksana (panpel) laga antara Persija Jakarta melawan Persela Lamongan belum mendapatkan informasi dan kronologi yang jelas tentang dugaan tewasnya suporter Persija karena dianiaya anggota polisi dan akan menelusuri insiden ini.
"Saya sendiri baru mendengar tadi pagi. Ada dua versi yang berkembang," kata Ketua Panpel Bobby Kusumahadi ketika dihubungi
CNNIndonesia.com."Yang pertama katanya terjadi di Pintu XII, tapi ketika kami periksa ke penjaga pintu katanya tidak terjadi apa-apa di sana. Ada juga yang bilang dia bukan tewas dipukul, tapi terinjak-injak."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bobby, Pintu XII sendiri jarang digunakan The Jakmania dan merupakan jalur masuk untuk wartawan.
Bobby mengatakan bahwa pihaknya akan menghubungi keluarga korban pada malam ini dan coba untuk mencari informasi akurat. Ia mengungkapkan belum ada laporan dari pihak kepolisian kepada panpel tentang peristiwa ini.
Diberitakan
Antara, seorang suporter bernama Muhammad Fahreza (16) meninggal dunia diduga akibat dianiaya jelang laga antara Persija melawan Persela, Jumat (13/5), di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sholeh, kakak korban, menjelaskan kejadian berawal saat Fahreza hendak masuk stadion bersama kakaknya yang kedua, Suyatna alias Yatna.
"Dia (Fahreza) yang berada di belakang Yatna tiba-tiba menghilang, setelah dicari ternyata adik saya (Fahreza) sedang dipukul polisi," kata Sholeh di Jakarta.
Sholeh mengatakan Yatna dan Fahreza kehabisan tiket pertandingan dan saat itu terjadi kerusuhan antara suporter Persija dengan petugas kepolisian yang mengamankan pertandingan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Awi Setiyono dari Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menyatakan bahwa hingga Jumat pukul 24.00 WIB tidak ada laporan sama sekali soal penganiayaan suporter.
Pihaknya pun kini tengah menelusuri kebenaran insiden tersebut.
Menurut Bobby, sekitar 60 ribu suporter Persija yang akrab dikenal dengan The Jakmania datang ke GBK untuk mendukung kesebelasannya. Panpel sendiri hanya mencetak 40 ribu tiket untuk tribun bawah sehingga belasan ribu suporter yang tidak memiliki tiket berada di luar stadion ketika laga berlangsung.
Laga itu mendapatkan animo tinggi dari The Jakmania karena berpotensi menjadi pertandingan terakhir Persija di GBK. Pada pertengahan tahun ini, stadion di kawasan Senayan itu akan direnovasi untuk kepentingan Asian Games 2018.
(vws)