Jakarta, CNN Indonesia -- Suporter Persija Jakarta, Muhammad Fahreza (16), sebelum meninggal dunia sempat bercerita kepada abang kandungnya bahwa dia dipukul seseorang yang mengenakan pakaian berwarna coklat, demikian pernyataan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Polisi Awi Setiyono.
Pihak Kepolisian saat ini masih menelusuri kasus dugaan penganiayaan tersebut dengan menurunkan Tim Profesi dan Pengamanan (Propam). Kepolisian juga menemui abang kandung Fahreza yang banyak mendengarkan kesaksian adiknya.
"Masih kami dalami. Itu penafsiran mereka, kemungkinan polisi," kata Awi di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika dirawat di Rumah Sakit Cilandak, korban sempat menuturkan bahwa saat itu terjadi kerusuhan," kata Awi.
Fahreza meninggal dunia pada Minggu (15/5) pagi diduga akibat dianiaya di area Stadion Gelora Bung Karno sebelum pertandingan Indonesian Soccer Championship (ISC)-A antara Persija melawan Persela Lamongan, Jumat (13/5) malam.
Fahreza sempat dilarikan ke Rumah Sakit Andhika di Jagakarsa sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Zahira dan akhirnya menjalani perawatan intensif selama dua hari di Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta Selatan.
Ketua umum The Jakmania, Richard Ahmad, meminta pihak kepolisian mengusut tuntas insiden tersebut.
Menurut Richard, pihaknya baru menerima laporan soal insiden ini pada Minggu pagi. Ia meminta pihak keamanan menyelidiki peristiwa tersebut.
"Kami butuh klarifikasi dan pertanggungjawaban dari aparat. Apalagi sampai menyebabkan nyawa melayang. Harus ada pertanggungjawaban resmi biar tidak ada bekas di kemudian hari," kata Richard ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (15/5).
(vws)