Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok 85 (K85) mengingatkan PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat. Jika dalam waktu maksimal tiga bulan tak digubris, maka mayoritas anggota PSSI itu mengancam akan mengadu ke FIFA.
Salah satu anggota Kelompok 85 dari Persija Muda, Budiman Dalimunthe, berharap Komite Eksekutif (Exco) PSSI segera membahas wacana KLB yang telah menjadi aspirasi mayoritas anggota PSSI.
Merujuk Pasal 30 Statuta PSSI (Ayat 2), Komite Eksekutif harus mengadakan KLB jika 50% anggota PSSI atau dua pertiga dari jumlah delegasi yang membuat permohonan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah
voters PSSI ada 107 sementara pemohon KLB sudah 91 suara dan sudah kuorum. Maka tidak ada alasan bagi PSSI untuk tidak menggelar KLB," kata Budiman.
Kelompok 85 telah mengirimkan surat permohonan penyelenggaraan KLB kepada PSSI, 3 Mei 2016. Maka, KLB harus digelar maksimal dalam waktu tiga bulan setelah diterimanya permintaan tersebut.
"Apabila Kongres Luar Biasa tidak diadakan, anggota yang meminta dapat mengadakan Kongres sendiri. Sebagai usaha terakhir, anggota bisa meminta bantuan dari FIFA," ujar Budiman.
Hingga kini, jumlah pemohon KLB ada 91 suara. Rinciannya, 15 klub ISL, Divisi Utama (14), Divisi I (13), Liga Nusantara, Asosiasi pemain dan Pelatih (2), dan Asprov (28).
Sejumlah pemilik suara yang tergabung dalam Kelompok 85 juga dikabarkan tak mau menghadiri Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar di Balikpapan pada 1 Juni 2016.
Namun, anggota K85 lainnya, CEO Bali United Yabes Tanuri, mengaku belum menyatakan sikap terkait Kongres Tahunan PSSI.
"Sejauh ini saya masih di Bali jadi belum ada komunikasi dengan yang lain (kelompok 85). Jadi, saya belum tahu apakah akan datang ke Kongres Tahunan atau tidak," ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri.