ANALISIS FORMASI

Indonesia Gagal Mengubah Hasil di Atas Kertas

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mei 2016 21:51 WIB
Sejak dipastikan berjumpa Denmark di babak final, tim pelatih Thomas Indonesia memutar otak untuk bisa merebut tiga poin atas lawan yang unggul di atas kertas.
Perubahan formasi di sektor tunggal tim Thomas Indonesia tak bisa membalikkan hasil di atas kertas saat melawan tim Denmark dalam babak final Piala Thomas 2016, Kunshan, China, 22 Mei 2016. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak dipastikan berjumpa Denmark di babak final Piala Thomas 2016, tim pelatih Indonesia segera memutar otak untuk bisa merebut tiga poin atas lawan. Maklum saja, kekuatan tim Denmark di atas kertas lebih unggul dibandingkan Indonesia.

Sayang, strategi yang sudah disiapkan gagal mengubah hasil di atas kertas sebelum final.

Di atas kertas, tiga tunggal terbaik Denmark, Viktor Axelsen, Jan O Jorgensen, dan Hans Kristian Vittinghus memiliki peringkat lebih baik dibandingkan tunggal Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utak-atik formasi tunggal Indonesia untuk babak final pun, tiga pebulutangkis tunggal Denmark itu masih lebih unggul.

Sebaliknya dua pasangan ganda putra Indonesia yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Angga Pratama/Ricky Karanda memiliki posisi lebih bagus dibandingkan formasi ganda Denmark.

Berkaca dari hitungan di atas kertas tersebut, tim Indonesia berupaya memburu dua poin dari nomor ganda dan mencuri satu poin dari nomor tunggal untuk bisa jadi juara Piala Thomas tahun ini.

Strategi mengamankan poin di nomor ganda tak berubah dengan menempatkan formasi terbaik. Pasangan ganda Ahsan/Hendra menjadi yang pertama, kemudian Angga/Ricky sebagai ganda kedua.

Perubahan strategi tim pelatih terlihat di nomor tunggal jelang laga final ini. Tim Pelatih memutuskan untuk menurunkan formasi Tommy Sugiarto-Anthony Ginting-Ihsan Maulana Mustofa.

Tim pelatih memilih Tommy dikarenakan ia dinilai sebagai sosok yang berpengalaman sebagai pemain tunggal putra. Selain itu pengalaman tampil di Piala Thomas pun dipandang sebagai nilai tambah. Tak hanya itu, dari segi kualitas, Tommy juga masih satu tingkat dengan Axelsen.

Tim pelatih sepertinya tak memilih Jonatan Christie sebagai tunggal pertama merujuk pada penampilan di babak semifinal. Kala itu Jonatan tak bisa lepas dari tekanan dan bermain di level permainan terbaik miliknya.

Kemudian untuk tunggal kedua, tim pelatih memilih Anthony dibandingkan Jonatan. Hal tersebut kemungkinan besar didasari penampilan Anthony yang gemilang saat babak semifinal.

Pemilihan Anthony sebagai tunggal kedua membuat Jonatan tak bisa dimainkan pada nomor tunggal ketiga. Hal itu, berdasarkan peraturan Thomas, karena peringkat Jonatan lebih bagus dibandingkan Anthony. Atas dasar itu, Ihsan pun maju untuk menempati posisi sebagai tunggal ketiga.

Strategi Indonesia ini kemudian tak bekerja dengan baik. Dua tunggal awal Denmark, Axelsen dan Jorgensen, mampu mengemban tanggung jawab untuk mengamankan poin wajib bagi Denmark.

Di empat laga awal, Indonesia dan Denmark sama-sama mampu mengamankan nomor andalan mereka. Denmark menang di nomor tunggal sedangkan Indonesia menyapu dua nomor ganda.

Masuk ke partai penentuan, Vittinghus memiliki keunggulan dibandingkan Ihsan. Vittinghus lebih baik dari segi peringkat, jam terbang maupun atmosfer-nya terhadap Piala Thomas edisi kali ini.

Vittinghus telah menjadi pebulutangkis penentu bagi kemenangan Denmark pada dua babak sebelumnya.

Saat babak perempat final, Vittingghus mampu jadi penentu kemenangan Denmark atas Jepang dengan skor 3-2. Kemudian babak semifinal, Vittinghus berhasil mengatasi tekanan dan mengawali kebangkitan Denmark di hadapan Malaysia pada partai ketiga.

Sementara Ihsan, meskipun dirinya masuk line up Indonesia di babak perempat final dan semifinal, Ihsan tak bermain karena Indonesia sudah menang dengan skor 3-1.

Perbedaan itulah yang kemudian terlihat di laga terakhir. Vittinghus tampil lebih percaya diri dibandingkan Ihsan karena Vittinghus sudah berkali-kali melewati situasi darurat di laga sebelumnya.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER