Tertekan Lawan dan Atmosfer Istora, Angga/Ricky Tersingkir

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 17:16 WIB
Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi tak bisa memberikan perlawanan berarti ketika menghadapi ganda nomor satu dunia, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Pasangan ganda putra Indonesia, Angga Pratama dan Ricky Karanda Suwardi. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ganda nomor dua Indonesia Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi tersingkir dari ajang BCA Indonesia Terbuka 2016 kalah melawan unggulan pertama dari Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, Rabu (1/6)

Angga/Ricky, pasangan yang tak terkalahkan selama berlaga di Piala Thomas, mengakui bahwa mereka bermain agak panik, banyak melakukan kesalahan sendiri, dan juga merasa tertekan dengan permainan Yong Dae/Yeon Seong.

Akibatnya mereka kalah 14-21 9-21 setelah bermain selama 40 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tekanan itu membuat kami bermain dengan buru-buru. Mereka sudah menghafal permaian kami, kami juga sudah menghafal permainan mereka sebetulnya. Tapi kualitas mereka di atas kami.

"Pertahanan dan konsentrasi mereka bagus. Target berikutnya adalah bermain lebih baik ke depan," ujar Angga.

Sementara itu Ricky pun membenarkan dirinya tertekan, bukan hanya karena permainan Dae/Seong tapi juga aura istora Senayan.

"Saya tidak dapat menemukan caranya mengatasi tekanan tersebut. Sebenarnya suporter jadi semangat untuk saya, tapi di lapangan rasanya berbeda.

"Target di Indonesia Terbuka sebenarnya semifinal, tapi mau bagaimana lagi hasilnya seperti ini. Jadi maaf untuk Indonesia," tutur Ricky.

Selain Angga/Ricky, tunggal putra, Tommy Sugiarto juga terhenti langkahnya di turnamen itu setelah kalah dari pebulutangkis Hong Kong, Wei Nan, dengan skor 16-21 14-21 setelah bermain selama 34 menit.

Tommy mengakui dirinya belum mengeluarkan segenap kemampuannya dan terganggu dengan persiapan yang tak sempurna.

"Setelah Piala Thomas, persiapan saya kurang dan saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan seperti biasanya. Banyak kesalahan yang saya lakukan," kata Tommy kepada para wartawan usai pertandingan.

"Belakangan jadwal pertandingan sangat padat sekali, jenuh pasti ada. Tapi ini bukan alasan saya kalah. Yang jelas hari ini saya bermain sebaik mungkin, tapi saya tidak dapat memberikan yang terbaik."

Lebih lanjut, Tommy menampik anggapan bahwa ia keteteran menghadapi perlawanan Nan. "Bukan keteteran, tapi saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan saya," katanya.

"Saya rasa saya bermain belum maksimal tapi menang/kalah hal yang biasa. Karena saya bukan di timnas lagi, pertandingan ini hanya bentuk tanggung jawab saya kepada sponsor saja."

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER