Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Swiss kembali menggeledah markas besar FIFA di Zurich dan mengamankan sejumlah dokumen dan data elektronik terkait tuduhan kasus korupsi yang terjadi di tubuh otoritas sepak bola dunia tersebut.
Hal ini diutarakan Kejaksaan Agung Swiss pada Jumat (3/6).
"Sebagai bagian dari penyelidikan kriminal kami dalam kasus FIFA, kantor Kejaksaan Agung Swiss (OAG) telah melakukan pencarian di markas besar FIFA pada 2 Juni 2016 dengan tujuan untuk mengonfirmasi keberadaan bukti-bukti, dan juga mencari informasi lebih lanjut," demikian bunyi pernyataan resmi Kejagung Swiss.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejagung Swiss juga mengatakan bahwa penyelidikan ini terkait dengan nama-nama yang pernah dikeluarkan dalam rilis Kejagung, dan juga pihak-pihak lainnya yang belum diungkapkan.
Juru bicara Kejagung Swiss mengatakan bahwa presiden FIFA Gianni Infantino tidak termasuk di dalam nama-nama yang sedang diselidiki.
FIFA belum bisa dimintai komentar oleh
Reuters.
Seperti diketahui sebelumnya, skandal suap di lingkungan pejabat FIFA berhasil terbongkar. Puluhan pejabat organisasi sepak bola tertinggi di dunia itu pun masuk dalam jeratan. Mereka dituding pemerintah Amerika Serikat terlibat pencucian uang, penipuan, penyuapan, serta korupsi juta dolar selama 24 tahun.
Swiss pun melakukan investigasi terpisah dan telah menyita properti serta flat di pegunungan Alpen, Swiss, yang diduga terkait korupsi dalam tubuh FIFA.
Penyelidikan yang dilakukan otoritas Swiss baru berjalan setengahnya dan akan terus dilanjutkan untuk mendapatkan data. Sejah ini otoritas Swiss telah mengumpulkan data elektronik dengan kapasitas 11 TB (terra byte) untuk keperluan investigasi skandal FIFA.
(vws)