Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memberikan klarifikasi terkait cedera Bellaetrix Manuputty yang berlarut-larut. Menurut PBSI, Bellaetrix tak memenuhi komitmen terhadap terapi penyembuhan yang telah disusun oleh dokter Michael Triangto.
Bellaetrix mengalami cedera saat memperkuat Indonesia di Piala Sudirman tahun lalu. Beberapa bulan kemudian, Bellaetrix sempat kembali tampil di Taiwan Grand Prix pada Oktober 2015 namun kembali cedera.
Bellaetrix mengalami cedera lutut kiri dengan kondisi ligamen otot ACL nya mengalami sobek sebagian. Atas dasar itu, tim dokter PBSI telah menyusun
exercise therapy bagi Bellaetrix.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersamaan dengan Bellaetrix, saat itu sejumlah atlet lainnya, yaitu Masita Mahmudin, Annisa Saufika, Adriyanti Firdasari juga tengah menjalani
exercise therapy.
Setelah menjalani
exercise therapy selama dua minggu, kemajuan kondisi Bellaetrix tak mengalami kemajuan seperti yang diharapkan, beda halnya dengan ketiga pemain lainnya.
"Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, program
exercise therapy harus dijalankan secara utuh oleh seorang atlet. Dalam hal ini Bella belum menjalankan programnya hingga selesai."
"Hal yang sama terjadi ketika Bella menjalani program
exercise therapy di institusi lain," kata dokter Michael.
Karena program
exercise therapy tak pernah diselesaikan oleh Bellaetrix, maka dokter Michael tidak memberikan rekomendasi untuk melakukan operasi.
"Oleh karena itu saya tak merekomendasikan Bella untuk melakukan operasi. Operasi lutut sendiri baru jadi opsi yang bisa dilakukan bila program exercise therapy telah diselesaikan secara utuh namun tak memberikan hasil seperti yang diharapkan," tutur dokter Michael.
Lantaran Bellaetrix mengalami masalah untuk menyelesaikan program
exercise therapy, dokter Michael kemudian memberikan saran agar peraih medali emas SEA Games 2013 ini menemui psikiater.
"Bella tidak bisa berkomitmen dengan program exercise therapy yang sudah ditentukan dan programnya tak pernah selesai."
"Saya melihat sepertinya ada masalah dalam dirinya. Untuk itu saya sarankan Bella menemui psikiater dengan tujuan memperkuat komitmen dan rasa percaya diri untuk bisa sembuh total," ucap dokter Michael.
Berdasarkan keterangan dokter Michael, Bellaetrix sempat satu kali mendatangi psikiater usai momen tersebut. Berdasarkan laporan psikiater, Bellaetrix perlu menjalani tes lanjutan namun Bellaetrix tak lagi pernah datang ke psikiater tersebut.
Lantaran tak mendapatkan rekomendasi operasi, maka pada tanggal 11 Maret 2016, Bellaetrix menyampaikan keinginannya kepada pengurus untuk menjalani operasi di luar negeri dengan biaya sendiri. Tetapi ternyata, Bellaetrix tak melakukan hal tersebut.
"Terhitung sejak 16 Maret 2016, Bellaetrix sudah tak lagi berada di pelatnas dan Bellaetrix tak merespon komunikasi dari PBSI, termasuk dari sang pelatih, Bambang Suprianto."
"PBSI berharap tindakan operasi Bellaetrix hari ini dapat berjalan dengan lancar. Bellaetrix dapat cepat pulih serta kembali bertanding untuk membela Merah-Putih di kancah internasional," tutur PBSI dalam rilisnya.
(ptr)