Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa mampu menjebol gawang yang dikawal Claudio Bravo?
Kiper andalan Barcelona itu telah menunjukkan kualitasnya sepanjang membela Chile di turnamen Copa America Centenario. Sepanjang turnamen yang digelar 16-26 Juni itu gawang
La Roja hanya kemasukan lima gol.
Bravo, sesuai namanya, tampil impresif di bawah mistar gawang Chile. Namun, bukan hanya ketangguhan dirinya yang membuat gawang La Roja minim gol. Itu terjadi berkat pula bantuan para pemain yang bertahan cukup baik, termasuk dalam laga final peringatan 100 tahun kejuaraan sepak bola Amerika Latin, Copa America Centenario.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada laga final Copa America Centenario yang baru saja berakhir, Bravo yang kini berusia 33 tahun itu, menjadi bintang lapangan. Berkali-kali kiper yang memiliki tinggi 184 cm itu mampu mementahkan peluang yang diciptakan Angel Di Maria, Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Gonzalo Higuain.
Salah satu penyelamatan gemilang yang dilakukan Bravo pada laga final itu terlihat di menit ke-99. Saat itu, kiper yang telah tampil 107 kali bersama Chile sukses menepis sundulan Aguero yang menyambut umpan dari tendangan bebas Messi.
Padahal, jika saat itu bola tak tertepis, Argentina akan unggul dalam babak perpanjangan waktu. Hasil akhir laga mungkin juga berbeda jika saat itu Argentina unggul
Peran vital Bravo kembali terlihat kala drama adu penalti terjadi. Walau tak mampu menebak sepakan Javier Mascherano dan menahan tendangan Aguero, Bravo sukses menangkis bola dari Lucas Biglia.
Aksi Bravo menahan tendangan Biglia pun memiliki andil dalam keberhasilan Chile membawa trofi Copa America Centenario. Akhirnya usai pertandingan, sang penjaga gawang diganjar penghargaan pemain terbaik di partai final.
Selain menjadi yang terbaik di laga pamungkas, Bravo juga sukses meraih penghargaan sebagai kiper terbaik sepanjang turnamen berlangsung.
Bravo pun menorehkan raihan juara keduanya bersama timnas Chile setelah kemenangan tadi. Uniknya, kedua gelar diraih sang pemain usai negaranya mengalahkan Argentina, melalui drama adu penalti, dua tahun berturut-turut.
(kid)