PT GTS Ungkap Empat Elemen Manajemen Pengelolaan Suporter

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jun 2016 21:38 WIB
Selain menjadi aset terpenting bagi klub, basis suporter juga bisa menjadi musuh di pentas sepak bola.
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak dimungkiri jika suporter menjadi salah satu bagian terpenting di pentas sepak bola. Namun, fans juga bisa menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik.

Kerusuhan seringkali tak terhindarkan, seperti yang terjadi pada laga antara Persija melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (24/6).

Jakmania bentrok dengan aparat keamanan. Korban berjatuhan, sebagian besar terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, satu anggota kepolisian mengalami kritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC mengungkapkan empat elemen pengelolaan suporter yang baik.

Penerapan regulasi atau hukuman adalah salah satu cara tegas yang harus diberikan kepada pelanggar. "Efek jera itu bagian kecil dari hukuman saja," kata Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono.

Elemen kedua adalah sistem ticketing. "Sistem pengaturan tiket ini macam-macam. Mulai dari kebijakan harga, cara mendistribusikan, waktu penjualan, itu memiliki efek tersendiri. Klub juga harus memahami segmentasi suporter."

Bagian yang tak kalah penting adalah infrastruktur, terutama stadion. Menurut Joko kerusuhan sering kali disebabkan ketidaknyamanan suporter dalam menyaksikan pertandingan sepak bola.

"Tidak ada kenyamanan dalam sana, seringkali infrastruktur stadion tak memungkinkan penonton untuk mendapat tempat duduk. Infrastruktur yang tidak baik memunculkan bad behavior," ucap Joko.

Terakhir adalah soal manajemen keamanan. Hal ini terbagi atas keamanan pertandingan dan keamanan publik.

"Mekanisme pengamanan pertandingan dan umum, kompleksitasnya berbeda-beda tiap klub. Kita tak kenal lelah berinteraksi dengan polisi karena habit polisi adalah untuk pengamanan ketertiban umum. Saya berharap mendatang bisa ada forum group discussion untuk fans," papar Joko.

"Fans sejatinya partner klub sepak bola. Tapi, dia juga bisa jadi musuh kalau tidak bisa ditangani dengan sebaik-baiknya. Fans tidak boleh kita perlakukan layaknya organisasi masyarakat atau partai politik," ujar Joko.

Bila keempat elemen ini bisa diterapkan dengan baik mendatang, Joko optimistis kondisi persepakbolaan Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. (jun)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER