Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengakui telah melakukan kesalahan strategi pada MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, Minggu (17/7).
Akibat kesalahan perhitungannya dalam melakukan pergantian ban, Rossi gagal mendapatkan poin penting karena hanya berada di urutan kedelapan.
Pebalap asal Italia itu pun tak menyangkal telah melewatkan kesempatan emas untuk mendulang poin. Padahal, itu sangat penting untuk memangkas kesenjangan poin antara dirinya dengan Marc Marquez, pesaingnya di posisi pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi dengan koleksi 111 poin, terpaut 59 poin dari pesaingnya dari Repsol Honda. Bahkan, rekan The Doctor di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo di posisi kedua saja, masih terpaut 48 poin di bawah Marquez.
Di lain pihak, balapan MotoGP musim ini sudah setengah jalan. Artinya, masih menyisakan sembilan sirkuit lagi bagi Rossi maupun Lorenzo dari Yamaha untuk mengejar Marquez.
"Ini sangat sulit. Di fase sembilan seri pertama, saya tidak meraih sejumlah poin yang seharusnya saya dapatkan karena melakukan sejumlah kesalahan," ungkap Rossi. "Jadi, jarak dengan Marquez, di tempat teratas, sangat sulit."
Meski demikian, Rossi menegaskan tak mau melempar handuk di pertengahan musim ini. "Kami masih memiliki setengah kompetisi lagi. Sembilan balapan lagi itu masih jauh," tutur Rossi.
"Kami harus bekerja lebih baik, berusaha lebih kompetitif, meraih hasil maksimal dan setelah itu kita lihat."
Sebelumnya, Rossi merasa telah kehilangan sentuhan mengendarai motornya pada Sirkuit Sachsenring, Jerman. Menurutnya, itu terjadi setelah melakukan pergantian ban intermediate.
"Permasalah utama adalah bahwa saya sangat lambat pada bagian kedua (setelah ganti ban) menggunakan ban intermediate di trek kering," terang Rossi. "Saya tidak bisa merasakan motor saya. Saya sangat lambat di lap pertama, 10 detik karena tak bisa merasakan motor, bahkan ban."
(bac)