Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola dunia (FIFA) telah menjanjikan akan mengambil langkah tertentu terkait laporan Badan Anti-doping Dunia (WADA) yang menyimpulkan ada penggunaan obat terlarang dalam olahraga secara terstruktur dan masif oleh Rusia.
"FIFA akan meminta kepada WADA semua detail terkait kasus individu dalam kasus doping di sepak bola Rusia mengacu pada referensi laporan Mclaren," demikian pernyataan FIFA seperti dilansir
Reuters.
Pada awal pekan ini komisi independen untuk menginvestigasi skandal doping Rusia bentukan WADA yang dipimpin pengacara olahraga asal Kanada, Richard Mclaren menyimpulkan ada skandal doping yang terstruktur dan masif di Negara Beruang Merah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan itu, skandal doping terjadi pada Olimpiade musim dingin 2014 di Sochi. Tak hanya itu, para atlet yang diketahui positif menggunakan doping yang terstruktur itu terdeteksi dari berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola.
"Ketika FIFA menerima informasi ini dari WADA, kami akan melakukan langkah tertentu selanjutnya," demikian pernyataan FIFA.
Dalam laporan McLaren disebutkan Deputi Menteri Olahraga Rusia Yuri Nagornykh telah memutuskan atlet-atlet mana yang mendapatkan keuntungan--operasi itu dikenal dengan nama perintah SAVE.
Dalam laporan itu disebutkan setidaknya satu pesepak bola asing dan sebelas pesepak bola Rusia di Liga Sepak Bola negara itu menikmati manfaat dari operasi SAVE tersebut.
Sejauh ini, kantor pemerintahan Rusia telah memberhentikan Nagornykh dari jabatannya untuk sementara. Namun, dikutip dari
Reuters, dalam laporan McLaren itu disebutkan Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko lah yang memutuskan tentang SAVE.
'Bukti surat elektronik yang tersedia... menunjukkan keputusan SAVE untuk pemain sepak bola adalah keptusuan final dari 'VL'. VL yang dimaksud adalah nama dari Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Leontiyevich Mutko,' demikian bunyi laporan tersebut.
Mutko yang menjadi ketia komite organisasi untuk Piala Dunia 2018 yang bakal digelar di RUsia tersebut belum berkomentar sejak laporan McLaren dirilis.
(kid)