Jakarta, CNN Indonesia -- Sempat mengeluhkan motor Honda RC213V di awal musim, pebalap Repsol Honda Marc Marquez kini justru sukses memuncaki klasemen sementara MotoGP 2016 hingga paruh musim. Apa kunci sukses The Baby Alien?
Meski berhasil meraih podium di empat seri awal, termasuk kemenangan di GP Argentina dan GP Americas, Marquez sempat mengeluhkan motor Honda RC213V. Pebalap asal Spanyol itu menyoroti kemampuan akselerasi dan mengerem motor Honda.
Marquez semakin khawatir setelah kalah dari pebalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo di trek lurus terakhir sebelum melewati garis finis pada balapan di GP Italia, Sirkuit Mugello, 22 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus bekerja menyelesaikan masalah akselerasi motor," ujar Marquez di parc ferme usai balapan di Sirkuit Mugello.
Bahkan juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 itu sempat mengatakan sepeda motor RC213V milik Honda musim ini memiliki akselerasi lebih buruk daripada motor Ducati dan Suzuki.
Hingga kini pihak Honda masih berupaya mengurangi masalah akselerasi di motor RC213V. Jika motor yang ditungganginya masih bermasalah, lalu apa yang membuat Marquez berhasil unggul cukup jauh hingga 48 poin atas Lorenzo hingga paruh musim?
Selain karena faktor cuaca yang membuat duo Yamaha Lorenzo dan Valentino Rossi kesulitan serta keberhasilan strategi di GP Jerman, faktor penting lainnya yang membuat Marquez di puncak adalah bertambahnya pengalaman pebalap asal Spanyol tersebut.
Contohnya nyata semakin berpengalamannya Marquez terlihat pada balapan GP Belanda. Marquez dikalahkan pebalap Marc VDS, Jack Miller, pada balapan di Sirkuit Assen yang sempat dihentikan karena hujan deras.
Marquez sebenarnya sempat memimpin jalannya balapan, namun memilih untuk tidak mengambil risiko mengejar Miller setelah disalip pebalap asal Australia tersebut.
Jika balapan itu terjadi pada awal karier Marquez di MotoGP, banyak pihak yakin pebalap asal Katalonia itu akan mengambil risiko dan berusaha keras menyalip Miller demi meraih kemenangan.
"Tentu saja, ini musim keempatnya di MotoGP. Marquez sudah punya lebih banyak pengalaman daripada di tahun pertamanya," ucap Lorenzo seperti dikutip dari
Motorsport.
Kini, Marquez terlihat jauh lebih dewasa di atas sirkuit. Penuh perhitungan dan mampu meredam ego. Marquez mulai sadar bahwa kemenangan bukan hal terpenting untuk bisa merebut gelar juara dunia MotoGP, melainkan konsistensi naik podium.
Terbukti musim ini Marquez dan Lorenzo sama-sama meraih tiga kemenangan. Namun, Marquez lebih konsisten naik podium, delapan kali dari sembilan seri yang sudah dijalani. Sementara Lorenzo baru naik podium lima kali.
Di sembilan seri tersisa musim ini, Marquez jelas pantas difavoritkan merebut gelar juara dunia MotoGP 2016. Marquez bahkan berpeluang semakin sulit dibendung jika Honda mampu mengatasi masalah akselerasi motor RC213V di sisa musim.
(har)