'Jangan Kurangi Nutrisi Atlet Angkat Besi'

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2016 13:34 WIB
Pengurus cabor angkat besi berharap agar pemangkasan anggaran Kemenpora tak sampai membuat atlet-atletnya kekurangan nutrisi.
PABSI meminta agar anggaran nutrisi atlet jangan sampai terkena pemotongan. (REUTERS/Jason Reed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemotongan anggaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) membuat khawatir sejumlah cabang olahraga (cabor), salah satunya adalah cabor angkat besi.

Kepala Pelatih Persatuan Angkat Besi, Bina Raga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI), Dirdja Wihardja, tak ingin penghematan yang dilakukan pemerintah mempengaruhi pencapaian para atlet angkat besi di ajang Olimpiade dan Asian Games 2018 (AG2018).

"Pemotongan ini jangan sampai imbas ke atlet, nutrisi atlet jangan sampai kurang," kata Dirdja saat dihubungi CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satlak Prima terkena pemotongan anggaran sejumlah Rp167,5 miliar setelah anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dipangkas Rp609 miliar dalam Rencana Anggaran dan Pembelanjaan Negara-Perubahan (RAPBN-P) 2016.

Salah satu dampaknya adalah penundaan pengadaan peralatan olahraga untuk cabor dan ditundanya kegiatan training camp ke luar negeri.

Dirdja mengaku pemotongan tersebut sebetulnya tidak memberikan dampak secara langsung terhadap cabor angkat besi. Namun selain nutrisi, ia khawatir mendatang pemotongan tersebut berdampak kepada program sport science sebagai penunjang peningkatan performa atlet.

Sementara itu Alamsyah Wijaya selaku Kabid Angkat Besi PB PABBSI, mengatakan selama ini cabornya menerima dana konsumsi dan akomodasi sebesar Rp500 ribu rupiah untuk satu atlet per hari.

"Untuk kebutuhan ideal, jumlah tersebut kurang. Namun kami ada sponsor untuk daging dari Perth, Australia, 12 kg per minggu. Dan kebutuhan suplemen sebagian kami beli sendiri dan sebagian kerja sama sponsor," ucap Alamsyah.

Selain masalah suplemen dan nutrisi, PBSI menginginkan agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi infrastruktur untuk atlet.

"Kami ingin pemerintah membuat fasilitas sejenis padepokan untuk angkat besi dan Hambalang difungsikan lagi. Kalau bisa setiap cabor punya tempat seperti Pelatnas Cipayung PBSI," ucap Dirdja.

"Kami saat ini berlatih di Pintu Kuning Senayan. Kami ingin punya tempat latihan yang sejuk juga seperti di puncak agar psikologi atlet dalam berlatih pun tidak jenuh." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER