Protes Gila Pelatih Gulat Mongolia di Olimpiade 2016

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2016 15:28 WIB
Dua pelatih gulat tim Mongolia, Byambarenchin Bayaraa dan Tsenrenbataar Tsostbayar, melucuti baju dan celana mereka dan melemparnya ke matras.
Dua pelatih gulat tim Mongolia, Byambarenchin Bayaraa dan Tsenrenbataar Tsostbayar, melucuti baju dan celana mereka dan melemparnya ke matras sebagai bentuk protes ke juri. (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari terakhir Olimpiade 2016 Rio de Janeiro ditutup dengan kejadian konyol. Ya, dua pelatih gulat tim dari negara Mongolia melakukan hal gila untuk melancarkan protes pada Olimpiade cabang gulat di kelas 65 kilogram, di Rio de Janeiro, Minggu (21/8) malam waktu setempat.

Byambarenchin Bayaraa dan Tsenrenbataar Tsostbayar, melucuti baju dan celananya di depan penonton sebagai bentuk protes. Mereka protes karena wasit dianggap menggagalkan medali perunggu pegulatnya, Mandakhnaran Ganzorig.

Kejadiannya berawal dari protes pegulat Uzbekistan, Ikhtiyor Navzurov, yang secara kedudukan sudah kalah 6-7 dari Ganzorig, beberapa detik lagi duel berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Navzurov protes ke wasit karena lawannya itu dianggap menghindari dirinya sekitar 10 detik lagi pertandingan berakhir. Padahal, Ganzorig saat itu bermaksud merayakan kemenangannya dengan berlari dan menyangka pertandingan sudah berakhir untuk kemenangannya.

Secara aturan, keluar dari lingkaran arena dianggap kalah apabila pertandingan dinyatakan belum selesai.

Kemenangan berganti kesialan bagi Ganzorig. Wasit mengabulkan protes kubu Uzbekistan dan kemenangan diberikan kepada Navzurov.

Pegulat berusia 27 tahun itu pun yang akhirnya berhak menyabet medali perunggu dan Mongolia harus gigit jari tak bisa menambah medali di Olimpiade 2016. Mongolia sendiri sudah meraih satu perak dan satu perunggu.

Sontak, keputusan itu membuat Bayaraa dan Tsostbayar, dua pelatih asal Mongolia itu geram. Alih-alih menjadikan pegulatnya sebagai sasaran kemarahan, mereka protes terhadap keputusan wasit.

Di saat bersamaan, Ganzorig hanya bertekuk lutut dengan tatapan nanar meratapi kegagalannya meraih perunggu.

"Ini adalah protes. Ada masalah dengan wasit. Tiga juta orang di Mongolia telah menanti dan sekarang kami tidak memiliki medali (dari cabang gulat)," ujar Bayaraa.

Gulat termasuk salah satu cabang yang disoroti karena sejumlah keputusan juri yang dianggap kontroversial.

Di antaranya pula pertandingan yang melibatkan pegulat Uzbekistan, Navzurov dan pegulat Puerto Rico, Franklin Gomez yang meloloskan Navzurov ke perempat final.

Tiga juri yakni, Tong-Kung Chung dari Korea Selatan, Temo Kazarashvili (Gerogia), dan Sergei Novakoskiy (Rusia) dikenakan sanksi oleh Federasi Gulat Dunia. Mereka dinyatakan bersalah telah memberikan penilaian yang tidak objektif. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER