Tontowi/Liliyana Pecahkan Mitos Usia Emas

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2016 16:50 WIB
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil jadi pebulutangkis Indonesia dengan usia paling tua yang mampu memenangkan medali emas Olimpiade.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil jadi peraih medali emas tertua asal Indonesia. (REUTERS/Marcelo del Pozo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memecahkan mitos usia emas pebulutangkis dengan medali emas yang mereka raih di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Tontowi merebut medali emas di usia 29 tahun, sedangkan Liliyana bakal berusia 31 tahun pada 9 September mendatang.

Catatan usia Tontowi dan Liliyana di Rio de Janeiro ini memecahkan rekor peraih medali emas tertua dari Indonesia atas nama Rexy Mainaky. Rexy berusia 28 tahun ketika menyabet medali emas bersama Ricky Soebagdja di Olimpiade Atlanta 1996 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia di atas 28 tahun yang dimiliki Tontowi/Liliyana sekaligus membuktikan bahwa usia lanjut tak selalu berhubungan dengan performa yang menurun.

Tontowi/Liliyana sendiri memang menjadi anti-teori dari para peraih medali emas asal Indonesia yang rata-rata berusia muda saat berjaya.

Susi Susanti masih berumur 21 tahun dan Alan Budikusuma masih berusia 24 tahun ketika mereka berjaya di Barcelona 1992. Candra Wijaya/Tony Gunawan sama-sama berumur 25 tahun ketika memenangi medali emas di Olimpiade Sydney 2000.

Taufik Hidayat juga masih berumur 23 tahun ketika mendapat kalungan medali emas di Athena pada tahun 2004 dan Markis Kido/Hendra Setiawan sama-sama berusia 24 tahun ketika jadi yang terbaik di Olimpiade Beijing 2008.

Untuk bisa jadi juara Olimpiade, Tontowi dan Liliyana tentunya tak melalui jalan yang mudah. Mereka berjuang keras guna bisa mempertahankan konsistensi level permainan mereka tetap di atas.

Liliyana bahkan menunjukkan tekadnya untuk tampil dalam kondisi sempurna dengan berlatih lebih keras selama masa persiapan.

"Biasanya saya memberikan toleransi kepada Liliyana dalam porsi latihan karena usianya yang sudah tak muda lagi. Namun dalam persiapan Olimpiade, Liliyana ingin mendapatkan porsi latihan seperti pemain lainnya."

"Semangatnya untuk berlatih benar-benar luar biasa," kata pelatih ganda campuran, Richard Mainaky sebelum Olimpiade berlangsung.

Sama halnya dengan Liliyana, Tontowi juga bekerja keras selama masa persiapan. Hasil buruk dalam dua tahun terakhir benar-benar jadi lecutan semangat bagi dirinya. Saat menuju Olimpiade, terlihat badan Tontowi lebih berotot dibandingkan sebelumnya.

Alhasil, Tontowi/Liliyana pun sukses tampil sempurna di Rio de Janeiro. Mereka meraih gelar juara tanpa kehilangan satu game pun.

(ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER