Menpora Diminta Prioritaskan Empat Cabor Berprestasi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2016 12:10 WIB
Selain bulutangkis dan angkat besi, cabang panahan dan atletik juga dianggap sebagai olahraga potensial yang mampu bersaing di level internasional.
Presiden Joko Widodo memerintahkan Menpora untuk memprioritaskan pembinaan cabang olahraga berprestasi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk memprioritaskan pembinaan terhadap cabang olahraga berprestasi.

Selain bulutangkis dan angkat besi, cabang panahan dan atletik juga dianggap sebagai olahraga potensial yang mampu bersaing di level internasional.

"Bulu tangkis, panahan, angkat besi, atletik juga potensial karena banyak nomor yang bisa diraih," kata Menpora Imam Nahrawi di Istana Merdeka, Rabu (24/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbauan tersebut disampaikan Jokowi di sela-sela audiensi dengan perwakilan Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Pada Olimpiade tahun ini, Indonesia berhasil meraih satu medali emas dari cabor bulutangkis dan dua medali perak dari angkat besi.

Imam berjanji akan bergerak cepat menyikapi instruksi Presiden. Lokasi pemusatan latihan nasional (Pelatnas) cabor angkat besi dan panahan rencananya akan dipindahkan ke Olympic Center di Cibubur.

Pihak Kemenpora juga bakal segera mengumpulkan KOI, KONI, Satlak Prima, serta para pengurus cabang yang berpotensi memberikan emas bagi Indonesia.

Soal anggaran, Kemenpora berencana membentuk yayasan pendanaan olahraga. "Alhamdulillah Pak Presiden menyetujui," kata Imam.

Menurut Imam, sumber dana diperkirakan akan berasal dari program CSR (Corporate Social Responsibility) dan donatur. Dia memastikan, dana itu dikelola secara transparan dan akuntabel.

Dana ini akan digunakan sebagai bantuan sekaligus pendampingan dan pembinaan masa depan atlet yang belum dicover APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Selanjutnya, Kemenpora akan mengkaji secara hukum agar yayasan pendanaan ini menjadi legal. "Presiden minta saya cari payung hukumnya. Selesaikan dengan baik jangan sampai cita-cita ini tidak berjalan," ujar Imam. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER