Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia menargetkan merebut tiga medali emas dalam Olimpiade Tokyo pada 2020 mendatang. Hal ini disampaikan Ketua Umum PBSI, Gita Irawan Wirjawan, dalam konferensi pers penyambutan 'pasangan emas' Tontowi Ahmad/Liliyatna Natsir' di Pelatnas PBSI Cipayung, Rabu (24/8).
"Saya rasa dua sampai tiga emas cukup realistis. Menurut saya pada Olimpiade 2020 nanti, Indonesia memiliki ganda campuran yang cukup kuat, ganda putra yang sangat kuat, ganda putri yang cukup sangat kuat, dan tunggal putra akan sangat kuat," kata Gita.
"Tunggal putra sekarang ada Jonatan Christie, Ihsan Maulana, dan Anthony Sinisuka Ginting yang peringkatnya sudah berkembang pesat dan mereka akan tembus peringkat 15 sampai 10 besar di masa mendatang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya nomor yang menyumbangkan medali emas di Olimpiade 2016 -- mengembalikan tradisi merebut emas yang sempat terputus di Olimpiade 2012. Meski demikian, ganda campuran Indonesia ini tak mungkin lagi bermain di Olimpiade 2020 mengingat usia Liliyana yang telah mencapai 31 tahun.
Hal sama juga terjadi di ganda putra dengan Hendra Setiawan yang menjadi pasangan M. Ahsan telah berusia 31 tahun, sehingga pertanyaan soal regenerasi memang menjadi pertanyaan besar setelah Olimpiade 2016.
Lebih lanjut, Gita mengutarakan kepuasannya kepada PBSI dalam melakukan pembinaan usia dini selama ini. Namun, pria yang akan mencalonkan diri lagi sebagai ketum PBSI ini memiliki catatan agar pembinaan di sektor tunggal putri mesti lebih dikembangkan.
"Untuk menggalang minat dari pemain putri itu tak semudah tunggal putra atau ganda. Akan tetapi dengan prestasi yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade, menurut saya minat atlet di sektor tunggal putri akan meningkat dan nanti tinggal kami arahkan saja.
"Kalau ketertarikan meningkat, akan lebih mudah mengarahkannya," ucap Gita.
(vws)