Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga RI meminta para generasi muda Indonesia untuk tak takut menatap karier sebagai atlet.
Hal itu diutarakan juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, dalam jumpa pers kejuaraan bulutangkis Sirnas MILO School Competition di Senayan National Golf Club, Kamis (25/8) petang WIB.
"Untuk para orang tua yang melepaskan anaknya sebagai atlet, tak usah khawatir karena atlet sekarang sudah jadi profesi kebanggaan. Bahkan kalau sudah masuk Olimpiade, atlet wajib diberikan dana pensiun," kata Gatot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dana pensiun tersebut, kata Gatot, merupakan hal yang didorong salah satunya oleh legenda bulutangkis Indonesia Susy Susanti.
Atas dasar dorongan tersebutlah Menpora Imam Nahrawi kemudian membuat keputusan untuk memberikan bonus besar serta tunjangan pensiun kepada para atlet yang berprestasi di Olimpiade.
Tak lama setelah Menpora baru dilantik, Gatot mengatakan Susy pernah ditanya Imam soal masa depan dan cita-cita anaknya. Susy memiliki tiga buah hati hasil perkawinannya dengan pria yang juga legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budi Kusuma.
Pasangan yang berhasil memenangi medali emas Olimpiade 1992 di Barcelona itu memiliki tiga anak yakni Lourencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick.
Saat mendengar pertanyaan Menpora saat itu, Susy menjawab anaknya tidak ingin jadi atlet. Adapun alasan yang disampaikan Susy karena profesi atlet di Indonesia belum bisa jadi profesi yang dibanggakan dari segi kesejahteraannya.
"Pak Menteri kaget mendengar hal tersebut dari seorang legenda. Semalaman tak bisa tidur. Makanya sekarang Pak Menteri ingin menjamin kesejahteraan para atlet Indonesia, agar di masa mendatang lebih banyak lagi anak-anak yang ingin jadi atlet," ucap Gatot.
Ketika menyambut para atlet peraih medali di Olimpiade Rio 2016 lalu, Menpora menyebutkan akan memberi dana pensiun per bulan bagi para peraih medali. Adapun jumlah dana yang diberi itu antara lain Rp20 juta untuk peraih medali emas, Rp15 juta untuk medali perak, dan Rp10 juta untuk medali perunggu.
Pada Olimpiade musim panas 2016 di Rio de Janeiro, Indonesia mendapatkan tiga medali. Pertama adalah dua medali perak yang disumbangkan cabang olahraga (cabor) angkat besi yakni Sri Wahyuni dan Eko Yuli Wirawan. Terakhir medali emas yang diperoleh dari cabor bulu tangkis ganda campuran oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
(kid)