Kemenpora Jamin Asian Games Bebas dari Peretas

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 30 Agu 2016 01:05 WIB
Komite Olimpiade Asia (OCA) mencemaskan kehadiran peretas mengingat Indonesia punya rekam jejak yang kurang baik dalam hal keamanan informasi.
Gatot S. Dewa Broto mengatakan bahwa Asian Games 2018 akan bebas dari peretas. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku siap menjamin keamanan teknologi informatika (IT Security) pada gelaran Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang, terutama terkait dengan sistem penilaian dan pengukuran waktu.

Hal ini diungkapkan Deputi IV Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, setelah bertemu dengan auditor sistem informasi dari Komite Olimpiade Asia (OCA) pada Minggu (28/8) siang.

"Kemarin siang IT Auditor OCA asal Spanyol datang untuk membicarakan kemampuan fasilitas dan IT di AG 2018 sesuai dengan standar OCA. Mereka ingin IT yang disediakan di AG2018 sama dengan AG di Incheon pada 2014," kata Gatot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, mereka juga mengklaim IT di Olimpiade kurang layak salah satunya perihal pengukuran waktu secara langsung (real time).:

"Kami katakan Indonesia sangat siap sekali. Meskipun ada kendala di dua kota yang terpisah, tapi kami siap dalam arti operator selama ini berkomitmen bantu kami. Dan meskipun AG2018 masih dua tahun lagi, saat ini kami sudah well prepare."

Lebih lanjut, Gatot mengatakan OCA sangat khawatir mengenai isu keamanan informatika teknologi, mengingat banyak sekali peretas yang ada di era digital.

"Kekhawatiran mereka tidak salah, karena selama ini banyak kasus lembaga/institusi diretas. Dan untuk masalah gangguan IT, Indonesia itu terbesar kedua setelah Ukraina. Kadang serangan hack itu tak datang dari luar negeri," ucap Gatot.

"Mereka (OCA) wanti-wanti untuk tolong hati-hati dengan keamanan IT."

Di masa mendatang, menurut Gatot, Kemenpora akan melibatkan suatu tim keamanan IT dalam AG2018, yang tugasnya menjamin keamanan jaringan digital.

"Mereka (OCA) percaya dengan kami. Tapi karena Indonesia punya catatan kurang baik di IT Security, jadi khawatir. Kalau SDM (Sumber Daya Manusia) terkait IT, Indonesia tidak kalah bagus dengan negara lain," ujar Gatot.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER