Solo, CNN Indonesia -- Gelandang timnas Indonesia, Andik Vermansyah, sudah kenyang dengan sepak bola Malaysia. Pasalnya mantan pemain Persebaya itu sudah sejak 2014 silam merumput di Liga Malaysia bersama tim Selangor FA.
Andik paham pemain kunci dari skuat timnas Malaysia saat ini yakni Amri Yahyah dan Baddrol Bakhtiar. Menurutnya dua pemain tersebut cukup berbahaya dan dapat mengancam lini pertahanan timnas Indonesia dalam laga persahabatan melawan Malaysia di Stadion Manahan, Solo, pada Selasa (6/9) malam.
"Di Malaysia yang diwaspadai Amri Yahyah. Dia sangat bagus, senior, dan jadi motor serangan timnas. Lalu selain Amri ada Baddrol. Dia pengatur irama permainan yang sangat bagus. Jenderal lapangan tengah dia itu," kata Andik kepada
CNNIndonesia.com, Senin (5/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di satu sisi, Amri Yahyah tengah memiliki semangat tinggi jelang Piala AFF 2016. Penyerang berusia 35 tahun itu mendapatkan tanggung jawab sebagai kapten timnas Malaysia.
Pria yang dua kali menjebol gawang Manchester United saat tur pramusim klub Inggris pada 2009 silam itu mewarisi ban kapten dari pemilik sebelumnya, Safiq Rahim. Safiq telah memutuskan pensiun lebih awal dari timnas.
Sementara itu terkait kekuatan timnas Indonesia, Andik tetap optimistis ia dan rekan-rekannya dapat memberikan yang terbaik. Apalagi, sambung Andik, Indonesia pun diperkuat pemain muda seperti Evan Dimas.
 Andik Vermansyah (kiri) saat membela timnas melawan LA Galaxy bersama ikonnya kala itu, David Beckham di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 30 November 2011. (AFP PHOTO / Bay ISMOYO) |
"Evan Dimas pemain yang sangat bagus, sangat pintar. Dia bisa membawa hal positif kepada tim. Ia kuat, bersemangat, dan berdaya juang tinggi," kata Andik.
Lebih lanjut, Andik berpendapat laga melawan malaysia ini sangat bergengsi. Selain karena rivalitas dua tim finalis Piala AFF 2010 tersebut, laga yang akan berlangsung di Solo itu merupakan laga pertama Indonesia setelah dicabut sanksi FIFA.
"Apalagi ini laga internasional pertama dan melawan Malaysia setelah sanksi dicabut. Laga ini salah satu kunci agar kita dapat percaya diri lagi," tegas Andik.
Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl memanggil kembali Andik ke timnas. Sebelumnya, selama hampir empat tahun terakhir Andik terlempar dari deretan elite pemain timnas.
Pemain berusia 24 tahun itu terakhir kali membela timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2013. Saat itu ia hanya mampu ikut mengantarkan tim Merah Putih meraih medali perak, setelah takluk dari Thailand di laga final.
Mantan pemain Persebaya 1927 itu praktis tak lagi masuk dalam skuat timnas karena masuk dalam pusaran konflik di PSSI kala itu. Ia termasuk pemain yang mendapatkan sanksi larangan bermain di timnas setelah memperkuat Surabaya 1927 yang tampil di Liga Primer Indonesia.
Ia akhirnya memilih merapat bersama Selangor dan namanya tak masuk dalam daftar timnas pada era La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI.
Andik pun mengungkapkan masa-masa penantian untuk kembali mengenakan seragam kebanggaan Merah Putih.
"Kerinduan saya mungkin seperti anak hilang (yang ingin kembali ke timnas). Seperti anak tiri. Hehehe," seloroh Andik kepada
CNNIndonesia.com.
(kid)