Heri Kiswanto Ingin Ungkap Sepak Bola Gajah pada Presiden

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2016 18:30 WIB
Heri Kiswanto bakal terus memperjuangkan haknya dan bertekad menemui Presiden RI Joko Widodo untuk mengungkap skandal "Sepak Bola Gajah".
Heri Kiswanto bertekad mengadu ke Presiden Joko Widodo terkait skandal Sepak Bola Gajah. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pelatih PSS Sleman, Heri Kiswanto, mengaku tidak bisa menerima keputusan PSSI yang tetap mempertahankan sanksi larangan aktif di sepak bola selama seumur hidup karena kasus "Sepak Bola Gajah".

Ia mengaku bakal terus memperjuangkan haknya dan bertekad menemui Presiden RI Joko Widodo untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Istilah Sepak Bola Gajah mendadak populer disematkan kepada PSS Sleman dan PSIS Semarang yang sengaja merekayasa hasil pertandingan pada 26 Oktober 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laga pada babak delapan besar Divisi Utama itu, PSS menang 3-2 atas PSIS. Tapi, kelima gol tersebut tercipta lewat aksi bunuh diri. Pasalnya, kedua tim itu justru berusaha kalah demi menghindari Borneo Pusamania FC di babak semifinal.

Komisi Disiplin PSSI kemudian memberikan hukuman berat larangan berkecimpung di sepak bola seumur hidup bagi setiap individu yang terlibat.

Dari kubu PSS Sleman, pelatih Heri Kiswanto bersama Direktur Operasional PT PSS Rumadi dan Eri Febriyanto (sekretaris tim) dilarang aktif di sepak bola Tanah Air seumur hidup.

Heri mengklaim tidak bersalah karena instruksi gol bunuh diri bukan datang darinya. Namun, PSSI tak bergeming dan tetap melayangkan sanksi tegas.

Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Solo, Selasa (6/9), memberikan 'pengampunan' terhadap sejumlah klub yang dianggap bermasalah. Namun, tidak bagi klub dan pemain yang terlibat dalam insiden Sepak Bola Gajah.

Keputusan yang diambil PSSI dianggap Heri tak adil. Apalagi sejumlah pelaku sudah mengungkapkan fakta si pemberi instruksi di lapangan.

"Saya rasa itu tidak adil. Bahkan atas dasar apa PSSI menghukum saya terlalu berat. Jelas-jelas saya tidak bersalah," kata Heri ketika dihubungi CNNIndonesia.com.

Mantan pemain timnas Indonesia era 80-an itu mengaku akan terus memperjuangkan haknya. Bahkan, ia bertekad untuk menemui Presiden RI Joko Widodo untuk mengungkap fakta sebenarnya. "Tentu saya akan terus melawan karena saya memang tidak bersalah. Kalau perlu ke Presiden (Joko Widodo)." (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER