Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Grand Prix dari kompetisi MotoGP telah sepakat untuk menegakkan aturan pelarangan sayap aerodinamika pada sepeda motor para pebalap. Namun, ada larangan `abu-abu` yang sebetulnya membuat penggunaan sayap itu masih akan ada.
Pelarangan sayap tersebut disepakati para anggota Komisi Grand Prix dalam pertemuan di sela kegiatan MotoGP San Marino di sirkuit Misano, Minggu (11/9).
Dalam pertemuan tersebut anggota komisi mendefisinikan sayap aerodinamika sebagai bagian dari kategori benda yang menonjol yang tak diizinkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kategori-kategori benda menonjol itu pun akan didefinisikan lugas oleh Direktur Teknis MotoGP agar tak ada perdebatan.
Direktur Teknis pun menyatakan sambungan atau sayap yang dilarang itu adalah yang memiliki panjang menonjol lebih dari 150 mm.
'Selanjutnya, untuk menghindari fairing depan yang berbentuk sayap, menimbulkan hasil keamanan yang tak terduga, bagian depan fairing tidak bisa menonjol lebih dari 150mm di atas garis vertikal yang ditarik melalui roda spindle depan,’ demikian pernyataan yang dikutip dari
Crash.
Sayangnya para sepeda motor yang menggunakan sayap sejauh ini memiliki ukuran sayap yang sudah sesuai dengan aturan tersebut. Artinya, penggunaan sayap atau bagian menonjol yang terlalu berlebihan akan tetap diperbolehkan berdasarkan aturan yang mulai diterapkan tahun depan tersebut.
Dalam pertemuan di Misano Komisi Grand Prix telah setuju bahwa setiap ‘perlengkapan atau bentuk yang menonjol dari fairing atau badan motor, serta tidak terintegrasi dengan motor [seperti sayap, sirip, dan tonjolan lainnya yang akan memberi efek aerodinamika tak akan dizinkan dalam MotoGP.
Peraturan itu baru akan diterapkan tahun depan, sementara tahun ini tidak.
Kebijakan tersebut merupakan kepanjangan dari keputusan Komisi Grand Prix pada awal Agustus lalu.
Penggunaan sayap di MotoGP telah menciptakan kontroversi. Sejumlah pihak, termasuk Ducati, menganggap sayap depan akan membantu aerodinamika motor. Namun, tim seperti Repsol Honda menganggap penggunaan sayap akan membahayakan pebalap lainnya.
Penggunaan sayap di bagian depan motor itu sendiri telah dilarang dalam kategori junior.
"Regulasi sebenarnya akan mereplika regulasi kelas Moto3 dan Moto2 yang sudah melarang penggunaan sayap. Penggunaan sayap dengan regulasi teknis saat ini bisa terus digunakan di sisa balapan musim 2016,” demikian pernyataan resmi Komisi Grand Prix pada 2 Agustus silam.
Salah satu insiden kecil yang berhubungan dengan pemasangan sayap adalah ketika sayap kiri bagian depan motor pebalap Ducati, Andrea Iannone, mengenai pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di MotoGP Argentina.
(kid)