Jakarta, CNN Indonesia -- Dani Pedrosa menjadi satu-satunya harapan Marc Marquez menghentikan langkah Valentino Rossi menipiskan selisih jarak di klasemen sementara. Hal itu diakui Marquez berkelebat di benaknya ketika ia sedang menjalani GP San Marino, Minggu (11/9).
Pedrosa memang pada akhirnya keluar menjadi juara setelah menyalip Rossi di tikungan ke-21, sementara Rossi finis kedua dan Marquez keempat. Hasil tersebut membuat Marquez kini masih mengantongi selisih 43 poin dari Rossi di klasemen sementara.
Seandainya Rossi juara, maka selisih Marquez dan Rossi hanya 39 poin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marquez yang menggunakan ban depan tipe keras di Sirkuit Misano tak bisa apa-apa untuk menandingi kecepatan Rossi (strategi ban medium) dan Pedrosa (strategi ban lunak).
"Di satu bagian balapan, saya sangat kuat. Saya bisa mengejar Jorge dan dekat dengan Valentino. Namun saya mulai merasa bahwa jika saya terus dengan gaya membalap seperti itu, peluang saya lebih besar terjatuh ketimbang naik podium," kata Marquez seperti dikutip dari
Crash.
"Jadi saya menunggu saja di sana di posisi empat, dan saya tentu saja berharap Dani memenangi balapan, karena itu artinya Valentino akan mengambil angka lebih sedikit."
Merespons kemenangan Pedrosa, Marquez sempat ditanyai jika Repsol Honda telah mencapai perkembangan yang baik terkait sistem elektronik. Marquez mengaku hasilnya tidak signifikan.
"Setiap kali kami bekerja terus menerus, kami coba mencari hasil terbaik. Namun saya kurang lebih terus berkutat dengan masalah yang sama seperti di paruh pertama balapan."
"Namun saya merasa ada peningkatan sedikit dalam soal akselerasi. Memang tidak cukup. Tapi sedikit."
"Sebelum datang ke balapan ini saya memperkirakan akan kehilangan banyak poin, tapi pada akhirnya saya hanya kehilangan tujuh. Jadi ini hal yang paling penting."
(vws)