Jakarta, CNN Indonesia -- Menpora Imam Nahrawi berjanji bonus para atlet Olimpiade dan Paralimpiade 2016 bersama para pelatih dan asisten pelatih akan cair maksimal akhir Oktober.
Indonesia mendapat satu medali emas dan dua medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Medali emas didapat pasangan ganda campuran bulutangkis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sementara medali perak diraih Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani dari cabor angkat besi.
Imam berjanji akan memberi Tontowi/Liliyana masing-masing Rp5 miliar, sedangkan Eko dan Sri mendapat masing-masing Rp2 miliar atas prestasi yang mereka raih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk atlet angkat beban Paralimpiade 2016, Ni Nengah Widiasih, yang mendapat medali perunggu, akan diberikan bonus Rp1 miliar. Medali tersebut adalah medali satu-satunya di ajang Paralimpiade 2016.
"Tentu kami kemarin berharap ada emas yang bisa dibawa pulang ke tanah air. Tapi kita tahu bahwa persaingan begitu ketat, dan negara-negara lain juga rupanya melakukan upaya yang lebih baik dari kita. Ini juga jadi bahan evaluasi," kata Imam usai konferensi pers di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (21/9) petang.
"Seperti janji saya bahwa pemberian bonus olimpiade itu berbarengan dengan paralimpiade. Tentu segala hal administratif akan kami urus nanti. Semoga maksimal akhir oktober sudah selesai semuanya," katanya menambahkan.
Bonus yang diberikan Imam pun disambut baik CdM Indonesia untuk Paralimpiade 2016, Sukarno. Ia pun berterima kasih telah atas dukungan yang telah diberikan sejak masa persiapan.
"Terima kasih sudah diperlakukan sama sejak masa persiapan. Semoga seluruh perjuangan kami bisa bermanfaat," ucap Sukarno.
Selain uang bonus, Imam juga berencana memberikan tunjangan pensiun atlet berprestasi di Olimpiade maupun Paralimpiade. Bagi mereka yang mendapat medali emas akan diberikan tunjangan pensiun sebesar Rp 20 juta rupiah, medali perak sebesar Rp 15 juta rupiah, dan medali perunggu sebesar Rp 10 juta rupiah per bulannya.
(ptr)