Jakarta, CNN Indonesia -- Sam Allardyce memutuskan mundur dari posisi sebagai manajer timnas Inggris, Selasa (27/9), menyusul video skandal yang diungkapkan Telegraph. Skandal tersebut membuat Allardyce menjadi pelatih permanen tersingkat yang pernah menangani timnas Inggris.
Resmi menjabat manajer timnas Inggris pada 22 Juli 2016 sebagai pengganti Roy Hodgson, 67 hari kemudian Allardyce terpaksa melepas jabatannya tersebut.
Dikutip dari
BBC Sport, Allardyce mengalahkan rekor Steve McLaren yang sebelumnya menjadi pelatih permanen timnas Inggris yang memiliki karier tersingkat. Ketika itu McLaren menjadi pelatih Inggris sepanjang satu tahun, enam bulan, dan 18 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya satu pertandingan timnas Inggris yang terjadi di bawah asuhan Allardyce, yakni ketika The Three Lions mengalahkan Slovakia pada kualifikasi Piala Dunia 2018, 4 September lalu.
Ketika itu Inggris menang lewat gol tunggal Adam Lallana pada menit ke-95. Inggris pun mengalahkan Slovakia di Stadion Antona Malatinskeho dengan skor 1-0.
Peter Taylor pada 2000 dan Stuart Pearce pada 2012, juga mengoleksi satu pertandingan sebagai manajer timnas Inggris. Namun, keduanya hanya ditunjuk sebagai manajer sementara.
Allardyce memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai manajer timnas Inggris menyusul hasil investigasi Telegraph. Salah satu jurnalis Telegraph mencoba melakukan penyamaran sebagai seorang pengusaha dari Timur Tengah yang berpura-pura membuat negosiasi soal kontrak pemain.
Dalam perbincangan dengan jurnalis Telegraph yang sedang menyamar, Allardyce memberikan saran untuk mengakali aturan FA terkait kepemilikan pemain oleh pihak ketiga yang dilarang di sepak bola Inggris.
Dalam video tersebut Allardyce juga menghina Hodgson dan Gary Neville. Selain itu, Allardyce juga menggunakan jabatannya sebagai manajer timnas Inggris untuk memuluskan negosiasi sebesar 400 ribu poundsterling.
FA sendiri telah menunjuk Gareth Southgate sebagai pelatih sementara menggantikan peran Allardyce.
(har)