Jadi Tuan Rumah Munas PBSI, Jatim Pilih Netral

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2016 19:40 WIB
Pengprov PBSI Jawa Timur tak akan menyuarakan pilihannya secara terang-terangan karena mereka bakal jadi tuan rumah Munas PBSI.
Ketua Umum PBSI periode berikut punya tugas berat untuk meraih prestasi di tingkat internasional. (CNN Indonesia/Andry Novelino
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Jawa Timur menyebut akan bersikap netral terhadap semua para calon.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengurus Provinsi PBSI Jawa Timur, Wijanarko Adi Mulya, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/10). Tak hanya netral, Jatim pun tidak mau terlibat untuk mendukung salah satu calon Ketua Umum PBSI periode 2016-2020.

Menurut pria yang akrab disapa Wijar tersebut dalam setiap Munas dan pemilihan calon Ketua Umum PBSI dinamikanya selalu ramai. Itu pun dianggap hal wajar oleh Wijar, mengingat bulutangkis adalah cabang olahraga yang selalu memberikan prestasi nyata buat Merah Putih sehingga menarik bagi beberapa pihak untuk menahkodasi organisasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan memilih sesuai dengan pilihan Pengprov. Tapi konsekuensi sebagai tuan rumah, kami tidak bisa menyebut salah satu calon yang akan kami dukung nantinya," kata Wijar.

Terkait persiapan, Wijar memastikan saat ini Jawa Timur, khususnya Surabaya sudah siap 99 persen. Baik itu dari sisi akomodasi, transportasi dan lainnya.

Menurut rencana, Munas PBSI 2016 ini akan terpusat di Hotel Bumi yang letaknya berada di Jl. Jendral Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur, 30 Oktober - 1 November mendatang. Peserta 34 Provinsi di Indonesia akan ditempatkan di hotel tersebut.

Dijelaskan Wijar, tidak ada perlakuan khusus yang dilakukan pada Munas PBSI kali ini. Semua disebut berjalan wajar termasuk dari sisi keamanan.

Pengprov PBSI Jatim sejauh ini telah berkoordinasi dengan pihak keamanan baik dari pihak hotel maupun aparat kepolisian terkait izin keramaian yang menjadi protab dalam penyelenggaraan Munas.

"Selama empat kali saya ikut Munas PBSI, tidak ada pernah ribut. Kami boleh bersaing keras di arena Munas, tapi tetap bergandeng tangan setelahnya. Jadi, tidak ada perlakuan yang berlebihan untuk Munas kali ini."

"Kami tidak ingin menunjukkan hal-hal negatif dalam Munas. Yang kami ingin tunjukkan adalah prestasi bulutangkisnya," ucap Wijar. (ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER