Jakarta, CNN Indonesia -- Tak sekadar sosok pemimpin, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) juga butuh sosok yang penuh cinta dan perhatian untuk menjalankan roda organisasi ke depan. Itulah yang diinginkan legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti.
Menurut Susy, dua kriteria itu jadi hal penting yang harus dimiliki calon Ketua Umum PBSI periode 2016-2020.
"Sosok yang punya cinta dan perhatian buat bulutangkis itu paling penting. Kalau sudah senang, ia akan memberikan upaya lebih untuk untuk membina organisasi ini," kata Susy, peraih medali emas Olimpiade tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 kepada
CNNIndonesia.com, Rabu
(26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Susy, tugas lain yang menjadi pekerjaan rumah ketua umum terpilih nantinya adalah menjalankan regenerasi demi kesinambungan pembinaan. Untuk itu, diperlukan pembinaan yang tidak terfokus di pusat semata.
Tak dapat dimungkiri, daerah menjadi tonggak utama pembibitan atlet nasional. Menurut Susy, dengan merangkul semua daerah, pembibitan di semua sektor bisa berjalan dengan baik.
"Lewat program yang baik dan menyeluruh, pusat bisa menjangkau dan memantau perkembangan atlet di daerah, tak hanya lewat klub. Kenyataannya kita banyak punya pemain pemula yang bagus, artinya lapisannya banyak. Tapi kenapa sampai di level junior itu tidak terlihat. Itu yang harus dipantau," ucap Susy.
Terkait dua calon yang ada saat ini, Gita Wirjawan dan Wiranto, Susy mengatakan siapapun yang terpilih nantinya terpenting adalah bekerja untuk kepentingan Merah Putih, bukan untuk kepentingan politik.
"Jangan hanya datang saat ramai mau Munas saja, tapi juga punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Dedikasinya bukan untuk politik," kata juara dunia bulutangkis tunggal putri 1993 di Birmingham, Inggris itu.
Menyoal kinerja Gita selama empat tahun terakhir, Susy tak mau berbicara banyak. Susy menyebut kinerja kepengurusan era Gita Wirjawan sudah cukup baik meskipun semestinya bisa lebih ditingkatkan.
Ketua Umum PBSI Harus Terjun LangsungHal senada juga diungkapkan legenda bulutangkis Indonesia di era 1980-an, Ivana Lie. Dikatakannya, terlepas dari siapapun yang terpilih, ada beberapa kriteria utama yang harus dimiliki calon ketua umum PBSI mendatang.
"Ia harus mempunyai jiwa kepemimpinan pastinya dan juga harus punya kemauan untuk melibatkan diri dan punya waktu terjun langsung ke lapangan, meskipun tidak setiap hari," kata Ivana yang meraih medali emas ganda campuran di Asian Games 1982 bersama Christian Hadinata.
Ivana mengingatkan tantangan bagi ketua umum PBSI bakal makin berat. Sebab itu, sosok yang dibutuhkan adalah yang berani membuat terobosan di bidang manajemen organisasi dan sistem pembinaan.
Tak hanya itu, PBSI juga butuh sosok yang berani mengevaluasi diri secara keseluruhan untuk membuat perubahan dan perbaikan serta kemampuan dari segi finansial.
(ptr/kid)