Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menjalani putaran terakhir GP Malaysia, Minggu (30/10), dengan air mata memenuhi pelupuk matanya. Ia tak menyangka impiannya untuk bisa kembali menduduki podium pertama bisa terwujud di Sirkuit Sepang.
Terakhir kalinya Dovizioso menjadi pemenang di MotoGP adalah pada Juni 2009 silam di GP Inggris. Ia membutuhkan waktu tujuh tahun hingga kembali mencicipi kemenangan.
Tak heran jika pebalap Italia itu demikian terharu menjalani putaran terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tikungan pertama saya melihat kekasih dan teman-teman saya, mereka menangis. Sejak saat itu saya mulai tersengguk-sengguk, saya kemudian kehilangan beberapa detik karena tidak mudah untuk mengendarai motor seperti itu," kata Dovizioso, seperti dikutip dari
GP One.
Dovizioso menuturkan selama ini ia kerap dihantui perasaan ingin menang. Bahkan menduduki podium dua atau tiga pun, menurut Dovizioso, terasa seperti kekalahan.
"Tapi hal itu memang normal dalam dunia yang penuh tekanan. Anda tak bisa membayangkan besar tekanan yang saya rasakan."
"Tujuh tahun, saya telah melewati waktu-waktu yang sangat sukar. Benar-benar susah. Selama karier saya, saya selalu membidik hasil terbaik, tapi sangat tak mudah ketika hal itu tak kunjung tercapai."
Selain kemenangan, hal yang membuat Dovizioso senang adalah karena ia merasa podium pertama direbut dengan adil -- mengalahkan lawan-lawannya dengan adil.
"Saya bukan menang karena yang lainnya melakukan kesalahan. Menang memang penting, saya ada di sini untuk berjuang demi kejuaraan dan untuk melakukannya Anda membutuhkan kemenangan yang solid. Tak ada gunanya jika Anda berdiri di podium pertama pada hari Minggu, tapi kemudian melorot ke posisi enam di balapan selanjutnya," ucap Dovizioso.
(har)