Jakarta, CNN Indonesia -- Jorge Lorenzo gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP musim ini dan kemungkinan besar hanya akan finis di posisi ketiga di akhir musim. MotoGP 2016 menjadi musim terburuk kedua bagi Lorenzo sejak melakoni debut pada 2008.
Dengan satu seri tersisa di MotoGP 2016, Lorenzo masih berada di posisi ketiga dengan torehan 208 poin. Kalau pun menang di GP Valencia, 13 November mendatang, Lorenzo tidak akan bisa menggeser Valentino Rossi di posisi kedua dengan keunggulan 28 poin.
Jika mampu menang di Valencia, maka Lorenzo akan mengumpulkan 233 poin di akhir musim. Kondisi itu tetap membuat MotoGP 2016 menjadi musim terburuk kedua bagi Lorenzo sejak mengoleksi 190 poin di musim pertamanya bersama Movistar Yamaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara usai balapan di GP Malaysia, Minggu (30/10), Lorenzo yang meraih podium ketiga di Sirkuit Sepang mengaku musimnya sudah terpuruk sejak gagal finis di GP Katalonia, 5 Juni lalu.
"Kami memulai musim dengan baik, menang di Qatar dan kedua di Austin. Hanya kecelakaan di Argentina satu-satunya hal negatif. Jadi, semuanya hampir sempurna hingga kejadian di Katalonia," ujar Lorenzo seperti dikutip dari
Crash.net.
"Semuanya salah sejak Katalonia, terutama dengan kondisi dingin dan hujan. Saya tidak merasa nyaman dengan ban depan, jadi sulit untuk tampil konsisten. Saya kesulitan mencari mencari keseimbangan."
Lorenzo memang berhasil naik podium di GP Malaysia meski tampil di kondisi trek yang basah. Namun, hasil itu didapat tidak lepas dari kecelakaan yang dialami Marc Marquez, Cal Crutchlow dan Andrea Iannone.
"Bisa meraih podium di kondisi hujan bagus untuk kepercayaan diri saya. Tapi, saya beruntung karena hampir semua pebalap di depan saya kecelakaan. Bukan balapan spektakuler, tapi penting buat karier saya," tegas Lorenzo.
Lorenzo sendiri berharap Michelin sebagai penyuplai tunggal ban MotoGP bisa meningkatkan kualitas ban musim depan berdasarkan masukan-masukan pebalap musim ini.
(vws)