Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan tugas enteng bagi Edy Rahmayadi menjalankan tugasnya usai terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Setumpuk persoalan sudah menanti sebagai pekerjaan rumah Ketum PSSI yang baru itu.
Di antara persoalan tersebut adalah sisa-sisa konflik di sejumlah klub. Salah satunya adalah sengkarut konflik kepengurusan di klub Persebaya Surabaya.
Pria yang masih menjabat sebagai Pangkrostrad TNI AD ini mengatakan tidak akan tutup mata dengan persoalan itu dan berjanji segera melakukan langkah cepat agar konflik bisa terselesaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam waktu sesingkat-sesingkatnya akan diselesaikan. Kami akan lihat yang paling benar dan tidak keluar dari visi dan misi saya, yaitu PSSI yang bermartabat," tutur Edy kepada wartawan, Kamis (10/11).
Sebelumnya, Persebaya Surabaya yang diklaim mendapat dukungan Bonek --suporter setia klub tersebut-- batal diakui dalam Kongres Pemilihan PSSI 2016 di Hotel Mercure Ancol, Kamis (10/11).
Pembahasan status Persebaya sempat masuk dalam poin ke delapan agenda di Kongres tersebut. Namun, agenda itu ditolak melalui mekanisme pemungutan suara.
Hasilnya adalah 84 pemilik suara menolak untuk menerima Persebaya sebagai anggota PSSI di Kongres itu, 10 voters menerima dan lima abstain.
Selain Persebaya, ada tiga klub lagi yang batal diakui sebagai anggota PSSI yakni, Arema Indonesia, Persiwangi Banyuwangi, dan Lampung FC.
Konsekuensinya adalah agenda tersebut baru bisa akan dibahas pada Kongres Tahunan PSSI tahun depan di bawah kepengurusan yang baru.
(bac)